Ekonomi

Pertumbuhan Ekspor Tidak Sesuai Harapan, Tren Naik IHSG Berakhir

Senin, 15 Juli 2024 - 16:12 | 26.37k
Ilustrasi perdagangan saham. (Foto: TIMES AI Academy)
Ilustrasi perdagangan saham. (Foto: TIMES AI Academy)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Data-data ekonomi yang dipublikasikan hari ini (15/7/2024), ternyata direspon negatif oleh pelaku pasar sehingga menjadikan tren kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir.  

Suplus Neraca Perdagangan bulan Juni yang dibawah estimasi (USD2,39 miliar vs estimasi USD2,98 miliar), yang disebabkan oleh pelemahan pertumbuhan ekspor (pertumbuhan ekspor hanya 1,17 persen vs estimasi 5,13 persen) dan pertumbuhan impor yang lebih tinggi dari perkiraan (7,58 persen vs estimasi 5,5 persen) membuat pelaku pasar memilih untuk mengambil aksi profit taking.

Advertisement

Satrio Utomo, pengamat pasar modal dari Komunitas Saham RencanaTrading mengatakan, aksi profit taking ini membuat IHSG gagal bertahan di atas level psikologis 7.300 yang juga merupakan suport pertama untuk pergerakan IHSG hari ini. 

Menurutnya, kegagalan IHSG untuk bertahan di atas support 7.300 ini berarti tren naik jangka pendek IHSG berakhir, IHSG memasuki periode konsolidasi.

Tren naik jangka pendek yang sangat kuat dalam hampir satu bulan terakhir, membuat potensi koreksi IHSG untuk jangka pendek IHSG menjadi cukup besar: 7.030 - 7.100.

Berakhirnya tren naik pada IHSG ini diikuti dengan signal negatif pada saham-saham Big Caps penggerak IHSG.  Tercatat setidaknya BBRI, BMRI, TLKM, ASII, serta BRIS, yang ditutup dibawah support pertamanya, yang berarti mengakhiri tren naik jangka pendek yang sedang berlangsung.

Konsolidasi dalam sebuah tren naik memang sebuah hal yang lazim untuk terjadi.  Pelaku pasar sekadar mengambil berita negatif yang ada, sebagai alasan untuk melakukan aksi profit taking, membuat harga bergerak turun. 

Dengan tren jangka menengah yang masih masih kondusif, pemodal setidaknya bisa menunggu IHSG untuk mencapai kisaran suport 7.030 - 7.100 sebelum kembali melakukan akumulasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES