
TIMESINDONESIA, MALANG – Keyakinan pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga di tahun 2024 ini, memicu aksi profit taking. Sementara, berakhirnya tren naik pada Indeks Dow Jones Industrial (DJI) bisa menjadi masalah bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabung (IHSG).
Sempat naik lebih dari 150 poin untuk menyentuh resisten 41.350 yang merupakan target jangka pendek kami, Indeks DJI semalam (18/7/2024) akhirnya ditutup dengan koreksi 533,06 poin (-1,29 persen) sehingga ditutup pada level 40.665,02.
Advertisement
Posisi penutupan dibawah Suport Pertama di 40.800 ini membuat Indeks DJI mengakhiri kenaikan agresif yang sudah berlangsung lebih dari seminggu. Indeks Dow Jones Industrial memasuki masa konsolidasi.
Tren kenaikan indeks DJI yang berakhir ini bisa menjadi masalah bagi pergerakan IHSG, karena salah satu alasan dari kenaikan yang terjadi pada pergerakan IHSG kemarin adalah tren naik yang sedang berlangsung pada Pasar Global.
Satrio Utomo, pengamata pasar modal dari Komunitas Saham Rencana Trading, mengajak kita untuk melihat pada perdagangan hari ini (19/7/2024), apakah sentimen positif dari pengangkatan Wakil Menteri Keuangan II yang baru, yang notabene adalah keponakan dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto, bisa membuat IHSG bertahan pada tren naik.
Pada pergerakan kemarin, kenaikan 96,85 poin (+1,34 persen) telah berhasil membuat IHSG kembali ke dalam trend naik. Dengan sentimen yang ada, IHSG hari ini diperkirakan bakal menguji apakah signal positif yang muncul kemarin, akan berlanjut menjadi trend naik, atau kemudian hanya merupakan false signal (signal palsu) saja.
Pada hari ini, IHSG diperkirakan bakal bergerak bervariasi pada kisaran 7.220 - 7.355. Penutupan dibawah S1 7.220 akan mengakhiri trend naik yang baru muncul pada pergerakan kemarin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |