Ekonomi

Wujudkan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, Bappenas Dorong KEK Kura-Kura Menuju Bali Era Baru

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:46 | 21.78k
KEK Kura-Kura Bali diharapkan dapat menjadi kawasan yang dapat bertransformasi secara ekonomi Kerthi Bali untuk menuju Bali era baru. (Foto: Susi/TI)
KEK Kura-Kura Bali diharapkan dapat menjadi kawasan yang dapat bertransformasi secara ekonomi Kerthi Bali untuk menuju Bali era baru. (Foto: Susi/TI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BALI – Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura (KEK Kura-kura) Bali kembali dipilih sebagai bagian dari konsep ekonomi berkelanjutan oleh Bappenas RI.

Konsep transformasi ekonomi kerthi Bali ini disebutkan Amalia Adininggar Widyasanti selaku Deputi Bidang Ekonomi Bappenas didampingi Tantowi Yahya sebagai Presiden UID/Presiden Komisaris PT BTID, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa bentuk agenda pembangunan menuju Indonesia Emas adalah transformasi ekonomi kerthi Bali dan KEK Kura-Kura Bali menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan transformasi tersebut untuk menuju Bali era baru dalam rangka mendukung Indonesia Emas 2045.

"Ini bentuk bagaimana kolaborasi antara Pemerintah, swasta dan masyarakat membangun budaya berkarakteristik Bali tetapi untuk kemajuan di masa depan dimana disitu ada future teknologi, edukasi dan pariwisata berkualitas berkelanjutan yang didukung ekonomi kreatif," paparnya saat menjawab sejumlah pertanyaan awak media yang meliputnya usai melaksanakan FGD terkait bagaimana mewujudkan Bali era baru melalui transformasi ekonomi Kerthi Bali menuju Indonesia Emas 2045 di KEK Kura-kura Bali, Rabu (24/7/2024).

Ia menjabarkan bahwa Bappenas dan Badan Legislasi DPR RI sedang menyelesaikan rancangan undang-undang tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

"Kenapa KEK Kura-Kura dipilih karena mencerminkan bagaimana investasi swasta dapat berkontribusi untuk membangun wilayah tersebut dengan konsep berkelanjutan dan mengedepankan serta mengantisipasi tantangan masa depan," jelas Amalia.

Adapun yang menjadi tantangan percepatan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali adalah bagaimana kepedulian dari masyarakat Bali dan utamanya mengajak masyarakat dan semua pihak baik itu Pemerintah, Legislatif, politik untuk sama-sama membangun paradigma menuju transformasi ini.

"Transformasi ini kan tidak hanya transformasi ekonomi. Tapi, ada transformasi sosial dan tata kelola. Nah, salah satu agenda dari pembangunan 20 tahun ke depan adalah transformasi ekonomi dan harus diterapkan juga di wilayah salah satunya di Bali," ujarnya.

Untuk menurunkan ketimpangan antara Bali Utara dan Bali Selatan, lanjut Amalia, cara untuk mempercepat proses transformasi ada di sektor  pendidikan, penuntasan kemiskinan, hingga penciptaan lapangan kerja.

Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas menyampaikan adanya tujuh koridor ekonomi di Indonesia.

"Salah satunya adalah koridor ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara. Kami ingin memastikan bahwa pembangunan tematik di dalam pembangunan kawasan atau koridor itu benar-benar ada. Salah satunya menyangkut koridor Ekonomi Kerthi di Bali dan Nusra," paparnya.

Pihaknya ingin memastikan bahwa di pembangunan tematik tersebut bisa menyelaraskan apa yang digaungkan di pusat dan di implementasikan di daerah.

"Kami berharap 2 KEK yang ada di satu Provinsi dimana ini sangat istimewa sekali ya, yang satu digagas BUMN dan satunya lagi pihak swasta akan kita lihat dampaknya seperti apa," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES