Sama-Sama Sesuai Ekspektasi, Kedua Big Caps Bank Ini Beda Nasib

TIMESINDONESIA, MALANG – Laporan keuangan dari saham-saham perbankan big caps adalah sesuatu yang sangat dinantikan oleh para investor. Laporan keuangan ini menjadi penting, karena akan menimbulkan reaksi pasar atas saham tersebut, seperti halnya BBCA dan BBRI ini.
Satrio Utoma, pengamat pasar modal Komunitas Trader Saham Rencana Trading, mengatakan reaksi pasar atas saham BBCA dan BBRI, terutama dari fund manager dan investor asing, sebenarnya mudah untuk dibaca.
Advertisement
Berbeda dengan investor lokal yang melihat kinerja hanya sekadar dari pertumbuhan tahunan (YoY growth), menurutnya, fund manager dan investor asing membandingkan kinerja emiten dengan prediksi yang mereka miliki, atau setidaknya dari rata-rata prediksi para analis fundamental yang menganalisis emiten itu, yang disebut sebagai data konsensus analis.
“Yang membuat lebih menarik adalah fund manager dan investor asing ini kemudian membuat posisi beli atau posisi jual berdasarkan perbandingan antara Data Konsensus dengan Data Kinerja Keuangan yang dipublikasikan,” ujar Satrio Utomo yang akrab disapa Tomy ini, Kamis (25/7/2024).
Secara lebih detail, jika earning per share (EPS) pada laporan keuangan lebih tinggi dibandingkan dengan data konsensus, berarti kinerja emiten di atas ekspektasi, dimana fund manager dan investor asing akan melakukan posisi BELI.
Di sisi lain, jika EPS pada laporan keuangan lebih rendah dibandingkan dengan data konsensus, maka fund manager maupun investor asing akan melakukan posisi JUAL.
“Apakah ini berlangsung sakleg atau seperti hitam-putih? Sering kali sih tidak,” ujarnya.
Menurutnya, ada kondisi dimana 'jika kinerja emiten masih plus atau minus di bawah 3 persen dibandingkan konsensus, fund manager itu masih menyebut sebagai 'inline' atau 'sesuai dengan ekspektasi'. Dalam kondisi yang 'in-line' dengan ekspektasi ini, investor asing lebih sering tetap melakukan posisi beli.
Reaksi pasar atau lebih tepatnya reaksi fund manager dan investor asing pada hari ini terlihat jelas pada saham BBRI dan BBCA.
BBCA dengan EPS 1H2024 sebesar Rp218 (vs estimasi konsensus Rp217), BBRI dengan EPS 1H2024 Rp197 (vs estimasi Rp 200), BBCA di atas ekspektasi. Harga saham BBCA pagi ini tepatnya jam 09.36 naik 1,24 persen sedangkan BBRI di bawah ekspektasi turun 1,26 persen.
“Perbedaan tipis dari EPS itu bisa menentukan reaksi pasar atas emiten big caps yang kita lihat dari BBRI dan BBCA pada perdagangan pagi hari ini,” tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |