Ekonomi

Pemprov Jateng Dorong Pengembangan Jumlah Kawasan Industri

Kamis, 25 Juli 2024 - 20:18 | 19.66k
Rombongan Presiden Jokowi ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (FOTO: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Rombongan Presiden Jokowi ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (FOTO: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) semakin gencar dalam mengembangkan kawasan industri sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan menarik lebih banyak investasi di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyatakan bahwa kondisi wilayah Jateng sangat kondusif bagi investasi, dengan letak geografis strategis dan tenaga kerja yang kompetitif.

Advertisement

"Kami mengajak semua untuk berinvestasi dan mengembangkan industri di Jateng," ujar Sumarno saat menghadiri rapat koordinasi nasional Himpunan Kawasan Industri (HKI) di Semarang, Kamis (25/7/2024).

Sumarno menekankan pentingnya peran kawasan industri dalam pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk di Jawa Tengah. Kawasan industri tidak hanya memudahkan aktivitas industri, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Oleh karena itu, Pemprov Jateng terus berupaya menarik investor untuk menanamkan dan mengembangkan usaha di wilayah ini, dengan dukungan dan kolaborasi bersama HKI.

7 Kawasan Industri Potensial di Jateng

Hingga Juli 2024, terdapat tujuh kawasan industri potensial di Jawa Tengah yang siap untuk menerima investasi, yaitu Kawasan Industri Kendal (KIK), Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW), Kawasan Industri Jateng Land Industrial Park Sayung (JIPS), Kawasan Industri Bukit Semarang Baru (BSB).

Kemudian, Kawasan Industri Grand Batang City (KITB), Kawasan Industri Batang Industrial Park (BIP), dan Kawasan Industri Aviarna. Rencananya, pembangunan kawasan industri juga akan dilakukan di Kendal, Demak, dan Cilacap.

Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, realisasi investasi di provinsi tersebut pada tahun 2023 mencapai Rp77,02 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 280.643 orang.

Sektor-sektor yang mendominasi investasi penanaman modal asing (PMA) meliputi industri barang dari kulit dan alas kaki, industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, industri tekstil, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta industri mineral non-logam.

Sedangkan untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN), sektor yang mendominasi antara lain sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran, jasa lainnya, industri makanan, dan perdagangan reparasi.

Sementara, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang menyatakan bahwa kawasan industri di Jawa Tengah memiliki tingkat okupansi sebesar 70,43 persen dengan total luas kawasan industri mencapai 4,595 hektare.

Agus menambahkan bahwa agar industri terus maju, kawasan industri harus dapat bertransformasi dengan memadukan konsep pemanfaatan teknologi yang berwawasan lingkungan.

"Dengan begitu, akan berdampak pada meningkatnya daya saing investasi dan pertumbuhan ekonomi," kata Agus dalam sambutan secara virtual. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES