Ekonomi

Sejumlah Kecamatan di Banyuwangi Jadi Kantong Pekerja Migran

Selasa, 06 Agustus 2024 - 19:27 | 36.58k
Para Pekerja Migran yang akan berangkat. (Foto : Dok. TIMES Indonesia)
Para Pekerja Migran yang akan berangkat. (Foto : Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sebagian masyarakat masih memilih untuk mengadu nasib keluar negeri dan menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk memperbaiki ekonomi. Di Banyuwangi ada sejumlah kecamatan yang tercatat tidak pernah absen untuk mendaftar sebagai pekerja migran.

Koordinator Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi Feri Meriyanto mengatakan, ada beberapa kecamatan di Banyuwangi yang menjadi langganan terbanyak pendaftar sebagai PMI, diantaranya Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Cluring, Tegaldlimo, Purwoharjo, Bangorejo, Srono, Pesanggaran dan Siliragung.

Advertisement

“Kecamatan yang disebut sebagai kantong pekerja migran indonesia karena tiap tahunnya masyarakat tersebut bekerja ke luar negeri,” kata Feri pada Selasa (6/8/2024).

Feri menjelaskan, alasan mengapa masih banyaknya masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri karena untuk memperbaiki ekonomi. Diketahui, hingga saat ini terdapat 1.783 calon pekerja migran (CPMI) asal Banyuwangi yang akan bekerja di luar negeri.

Sebagian besar PMI tersebut, Feri menambahkan, diberikan pelatihan atau pembekalan di kelas. Berbagai materi yang diberikan di antaranya tentang hak dan kewajiban mereka sebagai pekerja, tindakan apa yang harus dilakukan ketika dalam kondisi darurat, dan sebagainya.

"Biasanya pekerja migran bekerja sebagai asisten rumah tangga. Ada juga yang bekerja di pabrik,” ujarnya.

Meskipun para PMI tersebut hanya sebagai asisten rumah tangga maupun buruh pabrik di negara tujuannya masing-masing, namun mereka tetap melalui pemberangkatan dengan skema yang resmi, untuk memudahkan pengurusan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Kalau pemberangkatan non prosedural tentu tidak akan ada pembekalan seperti itu. Saya juga selalu mengimbau kepada calon pekerja sehingga diinfokan terhadap rekan sekitar untuk tetap waspada terhadap calo yang menawarkan pekerjaan ke luar negeri, karena ditakutkan ditakutkan secara ilegal," jelas Feri.

Feri juga menerangkan, rata-rata PMI asal Banyuwangi ingin bekerja dan mengadu nasib di negara seperti negara terdekat di Singapura, dan Malaysia sedangkan negara yang jauh biasanya Hongkong dan Taiwan.

"Kalau PMI asal Banyuwangi rata-rata memilih negara Taiwan, Singapura, Hongkong, dan Malaysia sebagai negara tujuan untuk bekerja. Mungkin karena masih mencakup Asia dengan salary atau gaji disana cukup tinggi jadi masyarakat lebih memilih tujuan negara tersebut," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES