Ekonomi

Pupuk Indonesia Dukung Program Perluasan Areal Tanam dan Pompanisasi

Kamis, 08 Agustus 2024 - 17:22 | 27.59k
Foto bersama Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Bandung, pada Rabu (7/8/2024) bersama para petani. (Foto: Humas Pupuk Indonesia For TIMES Indonesia)
Foto bersama Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Bandung, pada Rabu (7/8/2024) bersama para petani. (Foto: Humas Pupuk Indonesia For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sejalan dengan program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pompanisasi seluas satu juta hektar dari Kementerian Pertanian. PT Pupuk Indonesia (Persero) menyambut baik dan mendukung program tersebut dengan siap memasok kebutuhan pupuk.

Diketahui, program PAT dan Pompanisasi bertujuan untuk menjaga produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional pada saat musim kemarau. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Kabupaten Bandung, pada Rabu (7/8/2024).

Advertisement

Rahmad mengatakan, bahwa pemerintah berharap seluruh lahan pertanian baru tersebut dapat terfasilitasi oleh pompa air, sehingga petani dapat terus panen tiga hingga empat kali dalam setahun. Guna mendukung program tersebut, Rahmad menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia telah menyediakan stok pupuk bersubsidi dan non-subsidi sekitar 1,7 juta ton pada bulan Agustus 2024.

Pada tahun 2024, pemerintah telah meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi, menjadi 9,55 juta ton, dari sebelumnya sekitar 4,7 juta ton. Apabila ada petani yang namanya belum tercatat, Kementerian Pertanian mengizinkan revisi setiap empat bulan sekali.

“Sehingga sekarang masih ada sisa beberapa bulan untuk petani bisa mendaftar pada tahun ini, agar produksi pertanian bisa meningkat,” kata Rahmad pada, Rabu (8/8/2024)

Rahmad menambahkan, saat ini alokasi pupuk bersubsidi secara nasional mencukupi kebutuhan petani. Untuk itu ia berharap petani melakukan penebusan sehingga produktivitas pertanian dapat dioptimalkan.

“Pupuk ini sekarang cukup, produksi cukup, stok kita melebihi ketentuan minimum. Dengan begitu, tentunya Pupuk Indonesia mendukung dan siap memenuhi kebutuhan pupuk dalam rangka program penambahan lahan pertanian baru,” ujarnya.

“Yang menjadi catatan dan butuh bantuan dari PPL, banyak petani terdaftar penerima pupuk bersubsidi belum menebus. Saat ini baru separuh petani yang tercatat dan sudah menebus,” imbuh Rahmad.

Adapun stok per tanggal 6 Agustus 2024 tersebut, terdiri dari Urea sebanyak 667.561 ton, stok ini 230 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah yaitu 290.503 ton. Berikutnya stok Phonska sebanyak 523.737 ton, atau 231 persen dari ketentuan yang dipersyaratkan Pemerintah sebesar 226.249 ton. Stok tersebut saat ini berada di gudang-gudang lini I hingga lini III dan kios-kios sehingga dapat langsung ditebus petani.

Terkait penebusan pupuk bersubsidi menurutnya saat ini lebih mudah. Dengan penerapan aplikasi iPubers di kios-kios, petani di seluruh Indonesia cukup membawa KTP saja untuk melakukan penebusan.

Pupuk Indonesia juga meningkatkan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi karena terdapat ketentuan untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2024. Seperti wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), dan menggarap lahan maksimal dua hektare.

Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk dibatasi sembilan komoditas saja. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono menambahkan, Pemerintah memiliki target penambahan lahan pertanian baru seluas 1 juta hektar. Khusus Jawa Barat memiliki target sebesar 117 hektar, yang semula merupakan lahan tidak produktif.

“Untuk mengoptimalkan lahan pertanian tersebut. Pemerintah memberikan bantuan pompa. Melalui pompanisasi harapannya lahan baru tersebut dapat panen tiga hingga empat kali dalam setahun. Pompa kita mengena dan dirasakan manfaatnya oleh petani. Dengan panen hingga empat kali diharapkan kesejahteraan petani juga meningkat,” terang Sudaryono. (s)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES