Ekonomi

Daya Beli Masyarakat Rendah Harga Ayam Potong di Banyuwangi Turun

Selasa, 20 Agustus 2024 - 17:26 | 31.48k
Penjual Ayam Potong di Pasar Banyuwangi. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Penjual Ayam Potong di Pasar Banyuwangi. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Melemahnya daya beli masyarakat Banyuwangi Jawa Timur, berdampak langsung pada penurunan harga sejumlah bahan pangan di pasaran. Salah satunya adalah ayam potong.

Kepala Bidang (Kabid) Budidaya dan Usaha Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi Abdurrazak menilai, rendahnya daya beli masyarakat dalam beberapa bulan terakhir, menjadi pemicu turunnya harga ayam potong di Pasar Banyuwangi.

Advertisement

Meskipun setiap tahunya harga sembako dan kebutuhan dapur selalu mengalami fluktuatif. Namun Abdurrazak, memastikan jika permasalahan melonjaknya harga ayam potong masih belum terjadi lantaran harga di pasar terbilang sudah cukup murah. 

“Jika setiap tahun masalah kenaikan harga selalu menghantui namun kali ini salah satu komoditas tersebut masih belum ada tanda-tanda peningkatan," katanya, Selasa (20/8/2024).

Melihat fenomena tersebut, Abdurrazak mengungkap, populasi ayam potong di Banyuwangi masih terbilang cukup tinggi. Menilik data, pada bulan Juni 2024, jumlah populasi ayam potong mencapai 523.600 ekor. Sedangkan di bulan Juli 2024 populasi ayam potong sedikit menurun menjadi 512.470 ekor.

Menurut Abdurrazak, dari populasi yang ada tersebut, terdapat kebutuhan ayam potong masyarakat sebesar 608,27 ton per Juli 2024. Sedangkan pasokan atau produksi ayam kabupaten sebesar 911,08 ton.

"Dari total perhitungan yang ada, terdapat surplus stok ayam potong sebesar 302,81 ton per akhir Juli 2024," jelasnya. 

Secara terpisah, Staf Petugas Pasar Banyuwangi Arista Lila Chandra menambahkan, apabila selama beberapa bulan terakhir harga ayam potong di Pasar Banyuwangi bertahan pada harga Rp26.000 per kilogram (kg). Harga tersebut sama sekali tidak ada pergerakan atau perubahan.

"Peningkatan harga pada komoditas tersebut biasanya akan terjadi salah satunya saat momen perayaan Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN). Biasanya beberapa minggu sebelum perayaan tertentu sudah ada kenaikan bertahap," ujar Arista. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES