Ekonomi

Bank Indonesia Dorong Akselerasi Ekosistem Halal pada UMKM

Kamis, 22 Agustus 2024 - 19:45 | 26.71k
Acara Talkshow “Penguatan Ekosistem Halal dan Akselerasi Sertifikasi Halal” di Grand Hall Matos, Kamis (22/8/2024). (FOTO: Nadya Shafira Putri/TIMES Indonesia)
Acara Talkshow “Penguatan Ekosistem Halal dan Akselerasi Sertifikasi Halal” di Grand Hall Matos, Kamis (22/8/2024). (FOTO: Nadya Shafira Putri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pameran Bi Youth Tiful Festival yang digelar Bank Indonesia menghadirkan Talkshow bertema “Penguatan Ekosistem Halal dan Akselerasi Sertifikasi Halal” di Grand Hall Malang Town Square (MATOS), Kamis, (22/8/2024).

Acara ini berlangsung di hari kedua pameran Bi Youth Tiful Festival yang dilaksanakan pada tanggal 21-25 Agustus 2024.

Advertisement

Peserta-bertanya-di-Talkshow.jpgPeserta bertanya di Talkshow “Penguatan dan Akselerasi Ekosistem Halal” pada Bi Youth Tiful Festival, Matos. (FOTO: Nadya Shafira Putri/TIMES Indonesia)

Talkshow kali ini menghadirkan 4 pemateri yaitu Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Bisri, MS. IPU dari SPMHI, Wakil Kadin Kota Malang yaitu Ir. Kristiawan, Hardi, S.ST, S.Pt, MM dari BBPP Kota Batu, dan M. Luthfillah Habibi, SEI, MSA, Ak. dari Ponpes Sidogiri.

Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Bisri, MS. IPU, founder yayasan Sistem Penjamin Mutu Halal Internal (SPMHI) menjelaskan terkait Ekosistem Halal.  

“Ekosistem halal adalah proses dimana dari hulu sampai hilir dipastikan produk itu halal,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa bisnis yang halal adalah bisnis yang dapat menjamin ekosistem nya halal, seperti bahan baku dan cara perlakuannya dilakukan secara halal.

Selain itu, Hardi, perwakilan Balai Besar Pelatihan Peternakan Kota Batu (BBPP) yang bergerak di bidang sertifikasi halal, menyatakan peran BBPP dalam memajukan ekosistem halal.  

“Peran kami adalah untuk melatih dari hulunya, misalnya kita latih untuk memelihara hewannya dengan baik sehingga mendukung untuk memproduksi produk yang halal,” ujar Hardi. 

Tak hanya bisnis makanan yang harus mendapatkan sertifikasi halal, ada beberapa bisnis yang perlu untuk diurus kehalalannya yang dibahas dalam Talkshow kali ini, diantaranya :

Bisnis Wisata Halal

Kristiawa mengatakan bahwa wisata yang halal kini ada yang sudah mulai mengajukan.

“Kalau kita menyikapi wisata halal, banyak sekarang yang mengajukan untuk kolam renang yang akan dibagi dua tempat yaitu untuk perempuan dan laki laki,” ujarnya.

Akan tetapi, ia menambahkan bahwa wisata yang lain seperti wahana belum ada ketentuan untuk melakukan sertifikasi halal.

Fashion Halal

Untuk fashion, akan ada ketentuan untuk bahan yang akan dibuat untuk menjadi pakaian.

“Jadi yang di sertifikasi adalah kain atau bahannya, kainnya akan diperiksa kehalalannya, bukan modelnya,” tegas Prof. Bisri. 

Selain itu, tak hanya pemilik UMKM yang muslim yang dapat mengajukan sertifikasi halal, akan tetapi yang beragama non-Muslim juga dapat mengurus sertifikasi halal.

“Kalau pemiliknya non muslim bisa mengurus sertifikasi halal, tapi nanti harus ada yang mendampingi dan beragama muslim yang akan di training terkait permasalahan halal tidaknya,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES