Ekonomi

Muhammadiyah Sebut Akan Kelola Tambang dengan Keseimbangan

Selasa, 27 Agustus 2024 - 17:41 | 16.79k
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menyatakan bahwa dalam pengelolaan tambang yang akan diberikan kepada Muhammadiyah, pihaknya akan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial masyarakat sekitar.

"Satu hal yang diajarkan oleh Islam itu adalah keseimbangan. Keseimbangan dalam pengertian, ya, kita bisa mengeksplorasi tapi tidak mengeksploitasi. Itu saya kira prinsip yang diajarkan oleh Islam," ujar Abdul Mu'ti di Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Advertisement

Mu'ti menjelaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan kekayaan alam untuk kesejahteraan dan sumber penghidupan bagi semua makhluk hidup.

Dia juga mengutip ayat dari Surat Al Hadid yang membahas tentang besi sebagai salah satu kekayaan alam yang harus dimanfaatkan dengan bijak.

Muhammadiyah, lanjut Mu'ti, berkomitmen untuk ikut ambil bagian dalam pengelolaan tambang yang diberikan pemerintah, terutama karena keberlangsungan ekonomi Indonesia masih sangat bergantung pada sumber daya alam. Namun, Mu'ti menekankan pentingnya keseimbangan antara eksplorasi dan pelestarian lingkungan.

"Karena itu kalau kita tidak boleh menambang sama sekali, ya, Indonesia ini saya kira tidak akan bisa survive. Karena keberlangsungan ekonomi kita ini masih sebagian besarnya tergantung dari sumber daya alam yang kita miliki," jelas Mu'ti.

Lebih lanjut, Mu'ti menambahkan bahwa aspek keseimbangan harus menjadi faktor kunci dalam pengelolaan tambang. Muhammadiyah ingin memastikan bahwa kegiatan eksplorasi dan konservasi dapat berjalan seiring, sehingga tidak merusak keseimbangan alam dan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Dan sebagian dari sumber daya alam itu memang sumber daya alam yang ada di minerba (mineral dan batu bara) itu. Karena itu maka yang penting adalah bagaimana keseimbangan antara eksplorasi dengan konservasi," tambahnya.

Saat ini, Muhammadiyah masih menunggu kepastian mengenai lokasi dan alokasi tambang yang akan diberikan pemerintah. Lokasi tambang bekas PT Adaro Energy Tbk atau PT Arutmin Indonesia disebut-sebut sebagai lahan yang mungkin akan dikelola oleh Muhammadiyah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES