Toko Kacamata Tertua di Surabaya Buka Waralaba Optik Pertama di Indonesia
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Usaha waralaba ternyata bukan hanya berputar pada sektor makanan dan minuman semata. Namun juga kebutuhan peralatan kesehatan dan fashion seperti kaca mata.
Hal tersebut diungkapkan Meliana Tanumiharjo, Owner Optik Cahaya Truevue saat mengikuti Nasional Roadshow IFBC Expo 2024 di Surabaya, Sabtu (4/7/2024).
Advertisement
Optik Cahaya membuka franchise di seluruh daerah dengan persyaratan izin usaha dan izin SDM refraksionis yang akan dibantu oleh pihak optik.
Toko optik tertua di Surabaya ini mencoba peluang baru untuk menjaga eksistensi bisnis keluarga yang sudah turun temurun. Meliana merupakan generasi kedua. Ia adalah putri dari owner pertama, Sanusi. Toko pertama buka pada tahun 1978 di Kalianyar Surabaya hingga saat ini.
"Ini adalah salah satu upaya menjaga eksistensi bisnis," kata Meliana Tanumiharjo.
Bisnis optik dinilai sebagai bisnis yang berkelanjutan, rendah risiko serta memiliki keuntungan tinggi. Maka, ia optimistis waralaba ini akan mendapat sambutan positif.
"Kami menawarkan program franchise yang ingin berinvestasi bisnis optik tanpa repot," terangnya.
Kerja sama dengan mitra itu meliputi manajemen, perizinan dan sumber daya manusia (SDM) pendukung. Usaha franchise Optik Cahaya juga sudah mengantongi izin resmi STPW dan merupakan satu-satunya pemilik izin dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dengan nomor izin STPW: PB-UMKU: 110923009527900000001.
"Sistemnya sangat transparan dan memprioritaskan mitra bisnis," ujarnya.
Biaya paket franchise mulai alat optik, stok awal, dan opening dengan harga sekitar Rp300 jutaan.
Optik Cahaya menargetkan mitra di Kawasan Jawa Timur dan 13 mitra baru saat acara IFBC. Seperti di Mojokerto, Sidoarjo, Lamongan, Pasuruan, Kediri, Gresik, Malang, Batu, Jombang, dan Nganjuk. Optik Cahaya saat ini memiliki dua outlet di Surabaya.
"Segmentasi kami cukup luas dan harga produk mulai 200 ribu rupiah," katanya.
Ia optimistis potensi bisnis kacamata akan terus berkembang. Karena lebih banyak orang teredukasi. Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia juga menjadi faktor proyeksi kebutuhan akan alat bantu penglihatan tersebut.
Belum lagi banyak penderita sakit mata masih takut operasi seperti lasik. Ditambah kebutuhan fashion generasi muda yang membutuhkan kacamata trendi sebagai pelengkap gaya.
Franchise kacamata ini merupakan waralaba yang cukup unik, karena baru satu-satunya di Indonesia. Optik Cahaya memanfaatkan peluang sebagai pemain optik pertama di Surabaya sejak 1978. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |