Ekonomi

Memasuki Bulan Maulid, Harga Telur di Banyuwangi Melambung

Rabu, 11 September 2024 - 19:45 | 66.43k
Foto. Dagangan telur di pasar Rogojampi Banyuwangi (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)
Foto. Dagangan telur di pasar Rogojampi Banyuwangi (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – bis_size="{"x":20,"y":20,"w":603,"h":83,"abs_x":247,"abs_y":1641}">Menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, harga telur di Kabupaten Banyuwangi mengalami lonjakan yang signifikan, salah satunya di Pasar Rogojampi. Kenaikan harga ini menjadi perhatian utama bagi para pembeli dan pedagang dimana telur menjadi bahan utama dalam perayaan Endog-endogan.

Sejak dua hari terakhir, harga telur di Pasar Rogojampi terus mengalami tren meningkat, dengan harga per kilogramnya melonjak hingga 18 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Advertisement

Para pedagang mengungkapkan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh tingginya permintaan menjelang perayaan, dimana telur menjadi primadona dalam perayaan maulid Nabi Muhammad di Banyuwangi.

Menurut Salam (65), salah seorang pedagang sembako di Pasar Rogojampi, lonjakan harga ini adalah hal yang biasa terjadi setiap menjelang perayaan besar tak terkecuali bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

“Biasanya, menjelang Maulid atau hari-hari besar lainnya, permintaan telur meningkat drastis. Ini menyebabkan harga naik meskipun pasokan telur relatif stabil,” ujarnya, Rabu (11/09/2024).

Hari ini, masih Salam, harga telur di kisaran harga Rp 29 ribu per kilo itupun kemungkinan besok juga akan naik lagi.

“Dua hari sebelumnya per kilo masih Rp 24 ribu, perkiraan masih akan naik terus menjelang puncak bulan maulid,” ucapnya.

Senada dengan Salam, Nur Hidayah (46), seorang yang juga penjual sembako mengungkapkan, berkaca dari tahun sebelumnya harga telur diprediksi bisa menyentuh harga Rp35 ribu per kilo.

“Sekarang saja sudah di harga Rp28 ribu sampai Rp29 ribu, apalagi nanti mendekati tanggal 16 September puncak maulid nabi. Berkaca dari tahun sebelumnya bisa sampai menyentuh Rp35 ribu per kilo,” ujar ibu dua anak itu.

Meskipun harga telur mengalami kenaikan, masyarakat Banyuwangi tetap menunjukkan semangat dalam merayakan Maulid dengan penuh kehangatan. Para pembeli beradaptasi dengan harga baru sambil tetap menjaga tradisi perayaan yang penuh makna.

“Beberapa ambil banyak untuk arisan mulud. Ada yang sampai ngambil 10 peti telur, dimana 1 petinya seberat 15 kilo,” imbuhnya.

Meskipun demikian, keduanya berharap meskipun harga telur terus melambung tetapi pasokan telur tetap tersedia dan tidak dipermainkan hingga seolah-olah pasokan telur habis demi menaikkan harga jual.

Dengan adanya kenaikan harga ini, diharapkan semua pihak dapat bersama-sama menghadapinya dengan bijaksana dan terus menjaga semangat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. dengan penuh rasa syukur.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES