Industri Pengolahan Bakal Jadi Kunci Stabilitas Harga Cabai di Banyuwangi
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Harga cabai yang drastis memang menjadi momok menakutkan bagi para petani Kabupaten Banyuwangi. Saat panen raya, harga cabai seringkali terjun bebas hingga di bawah harga pokok produksi. Tentu, kondisi tersebut membuat banyak petani mengalami kerugian besar.
Kepala Dinas Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mencari solusi dalam menstabilkan harga cabai. Termasuk melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui kementerian maupun provinsi terkait potensi-potensi yang dapat diaplikasikan.
Advertisement
“Kami berupaya mencari peluang, supaya ada industri besar bisa yang bisa menyerap panen petani apabila berlimpah,” kata Nanin kepada TIMES Indonesia, Rabu, (9/10/2024).
Dia menjelaskan, berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, hanya terdapat 5 sampai 10 persen dari total seluruh petani cabai merah besar di Bumi Blambangan yang telah bekerjasama dengan pihak industri pengelolaan.
Sedangkan untuk harga cabai besar saat ini di tingkat petani Rp3000-Rp4.500/kg, dari harga normal 25.000/kg. Artinya, terdapat selisih Rp20.000an lebih.
“Kondisi ini dikarenakan secara kualitas dan kuantitas produktivitas cabe besar sangat baik, tetapi permintaan pasar atau konsumen tetap (tidak meningkat),” ujar Nanin.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Korda Jawa Timur, Nanang Triatmoko telah mengirimkan surat yang ditunjukkan kepada Presiden RI, Joko Widodo.
Dalam surat tersebut tertulis sebuah saran upaya untuk menstabilkan harga cabai merah besar, diantaranya yakni, adanya regulasi saat harga mahal maupun murah, manajemen pola tanam untuk menghindari kapasitas berlebih dan adanya penetapan harga dasar dengan cara hadirnya kepanjangan tangan pemerintah berupa industri cabai di sentra yang berfungsi untuk menyerap ketika over supply dan menyalurkan ke perusahaan ketika harga mahal.
“Kami berharap pemerintah untuk segera hadir dalam mengatasi persoalan yang dialami oleh petani cabai saat harga murah dan menjaga stabilitas harga di pasaran,” kata Ketua AACI Korda Jawa Timur, Nanang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |