Ekonomi

Lewat Mba Maya, PNM Dorong Pertumbuhan UMKM di Perbatasan Malaysia

Rabu, 23 Oktober 2024 - 17:46 | 35.87k
Peserta Program Mba Maya di perbatasan Malaysia digelar PNM. (Foto: PNM)
Peserta Program Mba Maya di perbatasan Malaysia digelar PNM. (Foto: PNM)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berupaya memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah perbatasan. Melalui Cabang Tarakan, PNM kembali menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan pelaku UMKM di wilayah perbatasan Malaysia. Khususnya di Kabupaten Nunukan, Kecamatan Sebatik, daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Pada 13 Oktober 2024, PNM melaksanakan pelatihan keuangan dalam rangka Program Mba Maya (Merdeka dan Berdaya) Fase III. Program ini dirancang untuk meningkatkan daya saing serta ketahanan usaha bagi warga desa yang berlokasi di perbatasan negara. 

Advertisement

Sebanyak 51 nasabah PNM Mekaar hadir dalam pelatihan ini. Mereka diharapkan mampu menghadapi tantangan pasar lintas negara dan berinovasi dalam mengembangkan usaha mereka.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menjelaskan bahwa PNM berkomitmen untuk tidak hanya membantu UMKM di wilayah perbatasan agar bisa bertahan. Tetapi juga berkembang menjadi pelaku utama perdagangan di kawasan tersebut.

"Kami ingin UMKM di perbatasan ini semakin percaya diri dan siap menghadapi peluang serta persaingan yang ada, baik di pasar lokal maupun internasional," jelas Arief.

Kabupaten Nunukan, yang terletak di ujung utara Kalimantan, memiliki peran strategis dalam perdagangan internasional karena berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah, Malaysia. 

Wilayah Sebatik yang berbagi perbatasan dengan Malaysia menjadi pusat interaksi ekonomi lintas negara, sehingga UMKM di wilayah ini memiliki peluang besar untuk berkembang.

Arief menambahkan bahwa aksesibilitas dan persaingan lintas negara membutuhkan strategi yang matang, terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Dengan pelatihan ini, PNM berharap pelaku usaha di Sebatik bisa memanfaatkan potensi yang ada, meningkatkan produktivitas, dan memperluas jangkauan pasar mereka hingga ke level internasional.

Program ini merupakan salah satu dari berbagai upaya PNM untuk memastikan bahwa UMKM di wilayah perbatasan memiliki akses terhadap pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan global. 

Dengan dukungan dari PNM, diharapkan pelaku usaha di perbatasan bisa menjadi lebih mandiri dan siap bersaing di pasar internasional. (*)

 

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES