Ekonomi

Sentra IKM di Gresik Butuh Perhatian Pemerintah

Kamis, 31 Oktober 2024 - 18:49 | 18.89k
Anggota DPR RI, Nila Yani Hardiyanti saat menyampa pelaku IKM Desa Palemwatu Menganti Kabupaten Gresik. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Anggota DPR RI, Nila Yani Hardiyanti saat menyampa pelaku IKM Desa Palemwatu Menganti Kabupaten Gresik. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Sentra industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Gresik Jawa Timur butuh perhatian khusus dari pemerintah.

Hal itu diungkapkan Anggota DPR RI, Nila Yani Hardiyanti usai menyerap aspirasi pelaku IKM di Desa Palemwatu Menganti, Senin (28/10/2024).

Advertisement

Anggota Komisi VII ini mendatangi sentra IKM berdiskusi dan mendengar langsung dari pekerja industri rumahan, terutama terkait dengan persoalan yang dihadapi selama berproduksi.

"Saya langsung turun menemui mereka karena ingin berdiskusi dan mendengar langsung, sekaligus ingin memberikan dukungan dalam penguatan ekonomi kerakyatan dan pengembangan IKM khususnya," katanya, Rabu (30/10/2024).

Wakil rakyat dapil Gresik - Lamongan ini mengatakan sentra IKM di Palemwatu telah menjadi roda perekonomian, sehingga dibutuhkan keberpihakan untuk meningkatkan produktivitas.

"Keberadaan sentra IKM di Desa Pelemwatu ini harus didukung karena sentra IKM ini bisa menjadi program prioritas penting bagi pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penguatan ketahanan ekonomi nasional," ujarnya.

Perempuan yang akrab disapa Nila ini lebih banyak mendengarkan. Sejumlah persoalan yang dihadapi para pelaku usaha dengan serius disimaknya. Salah satunya adalah persoalan keamanan dalam proses bekerja.

Menurut dia, ada beberapa persoalan yang sudah saya dengar dari mereka, salah satunya pekerja dalam industri logam seperti persoalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 

"Ini tidak boleh dianggap hal sepele, karena pekerjaan semacam ini pasti ada faktor human error,"ungkapnya.

Sentra IKM di Desa Pelemwatu memproduksi berbagai peralatan dan mesin. Di antaranya mesin parut kelapa, gilingan kopi, dan mesin pencabut bulu ayam. 

Sebelumnya, Nila Yani telah lebih dulu menerima informasi dari beberapa pelaku usaha. Karena itu, ia menindaklanjuti dengan mengunjungi langsung sentra tersebut.

"Saya ingin memastikan hal-hal apalagi yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha di sentra IKM. Ternyata ada, seperti kebutuhan sertifikasi SNI hasil produk peralatan dan mesin yang dihasilkan. Karena dengan mengantongi sertifikat bisa meningkatkan ekspansi dan nilai jual dari produk mereka," bebernya. 

Selain itu, ditambahkan Nilai Yani, pada tahun 2025 mendatang Kabupaten Gresik akan mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat untuk IKM. 

Dia menekankan perlunya keseriusan dari pihak Kabupaten Gresik untuk mengawal sentra IKM agar bisa terlaksana dengan baik. 

"Saya menekankan peran serta seluruh pihak untuk mengawal sentra IKM ini, khususnya Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik. Termasuk menggunakan produk buatan lokal agar dapat mencapai kemandirian produksi nasional," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES