Air Kelapa Efektif Tingkatkan Produktivitas Budidaya Nila

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung, di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, telah membuat terobosan dengan memanfaatkan air kelapa untuk meningkatkan efisiensi dalam pembiakan ikan nila.
"Temuan penelitian terkini kami di BPPP Bitung menunjukkan bahwa air kelapa memiliki potensi besar dalam proses maskulinisasi ikan nila saat dicampurkan ke dalam pakan," ungkap I Nyoman Radiarta, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Advertisement
I Nyoman Radiarta mengungkapkan optimisme bahwa temuan ini akan membantu peternak ikan nila untuk meningkatkan populasi ikan nila jantan, yang terkenal lebih cepat besar, dengan metode yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.
"Inovasi seperti ini tidak hanya menguntungkan kelestarian lingkungan tetapi juga memperkuat kapabilitas sumber daya manusia di sektor kelautan dan perikanan," tambahnya.
Mengungkap lebih lanjut, Kepala BPPP Bitung, Natalia, menjelaskan bahwa tren memilih ikan nila jantan dalam budidaya disebabkan oleh laju pertumbuhannya yang lebih cepat dibandingkan dengan nila betina.
Dia membandingkan dengan penggunaan 17α-metiltestosteron, hormon sintetis yang lebih tradisional namun kontroversial karena potensi risiko lingkungan dan kesehatan.
Penelitian yang dilaksanakan di BPPP Bitung dari 25 September hingga 22 November 2024 menunjukkan bahwa pemberian larutan air kelapa dalam dosis tertentu sangat efektif.
Menurut data, penambahan 0,12 ml air kelapa per gram pakan menghasilkan perbandingan maskulinisasi yang optimal, dengan proporsi ikan jantan yang mencapai 66,32%.
Lebih jauh lagi, ikan ternyata bertahan hidup dengan tingkat yang sangat tinggi, yaitu 98,89%, tanpa efek negatif dari penambahan air kelapa.
Kerja inovatif ini bertujuan untuk menginspirasi para peternak untuk beralih ke metode yang lebih alami dan lestari. Natalia menekankan komitmen BPPP untuk mengembangkan panduan praktis demi memudahkan implementasi temuan ini di tingkat peternak.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, telah mendorong inovasi yang berkelanjutan di seluruh unit kerja KKP, dengan fokus pada peningkatan produktivitas yang berdampak langsung pada masyarakat kelautan dan perikanan. Penelitian ini merupakan langkah konkret dalam usaha tersebut dan diharapkan dapat menjadi standar baru dalam praktik perikanan yang berkelanjutan di Indonesia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Rizal Dani |