Ekonomi

NTP Jawa Timur Februari 2025 Turun 2,08 Persen, Hortikultura Anjlok Paling Dalam

Selasa, 04 Maret 2025 - 05:47 | 38.64k
Data Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Februari 2025. (Gambar: tangkapan layar dari web  BPS Jawa Timur yang dirilis pada 3 Maret 2025)
Data Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Februari 2025. (Gambar: tangkapan layar dari web BPS Jawa Timur yang dirilis pada 3 Maret 2025)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYANilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan signifikan. Februari 2025, NTP tercatat sebesar 110,90. Turun 2,08 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 113,26.

Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur melalui web resmi https://jatim.bps.go.id. Dipublikasikan pada Senin, 3 Maret 2025.

Advertisement

Apa Itu NTP?

NTP adalah indikator daya beli petani. Mengukur perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib).

Jika NTP turun, berarti daya beli petani melemah. Biaya produksi dan konsumsi lebih besar dibandingkan pendapatan yang diterima dari hasil pertanian.

Penyebab Penurunan NTP

Dalam rilis tersebut, Kepala BPS Provinsi Jawa Timur, Zulkipli menjelaskan, penurunan NTP Februari 2025 disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani. It turun 2,47 persen. Sementara indeks harga yang dibayar petani hanya turun 0,40 persen.

Subsektor yang Terdampak

Tidak semua subsektor pertanian mengalami penurunan. Tiga subsektor mengalami kenaikan NTP, sementara dua subsektor lainnya justru terjun bebas.

Subsektor yang naik masing-masing, Perikanan naik 1,34 persen. Dari 99,12 menjadi 100,45. Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,80 persen. Dari 117,29 menjadi 118,23. Tanaman Pangan naik 0,32 persen. Dari 109,92 menjadi 110,27.

Sementara, subsektor yang turun, masing-masing Hortikultura mengalami penurunan terdalam. Anjlok 14,36 persen. Dari 155,75 menjadi 133,38. Peternakan turun 1,03 persen. Dari 101,39 menjadi 100,35.

Pada bulan Februari 2025, indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,40 persen dibandingkan bulan Januari 2025 yaitu dari 123,65 menjadi 123,16.

Penurunan indeks ini disebabkan karena turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (KRT) sebesar 0,85 persen dari126,84 menjadi 125,75 dan naiknya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,42 persen dari 119,43 menjadi 119,94.

Jawa Timur Terdalam di Pulau Jawa

Jawa Timur mencatatkan penurunan NTP terdalam dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa. Jawa Timur turun 2,08 persen. Jawa Barat turun 0,56 persen. Jawa Tengah turun 0,55 persen. Daerah Istimewa Yogyakarta naik 1,65 persen. Banten naik 1,63 persen.

Kondisi ini menunjukkan tren negatif bagi petani di Jawa Timur. Dibutuhkan langkah strategis untuk menstabilkan harga hasil pertanian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES