Permintaan Melonjak, Pengrajin Kopiah di Gresik Kewalahan Penuhi Pesanan

TIMESINDONESIA, GRESIK – Permintaan kopiah di Kabupaten Gresik Jawa Timur melonjak menjelang lebaran. Salah satunya perajin kopiah milik Ponpes KH M. Kholil.
Uniknya, dalam proses produksi Kopiah ini juga melibatkan santriwati dan santriwan. Dalam proses produksi kopiah di home industri tersebut, mereka hanya ngesum (menjahit dengan tangan) saja.
Advertisement
Sedangkan proses produksi awal, mulai dari membuat pola, menggunting bludru, menjahit, dan sebagainya dilakukan pekerja lain.
Termasuk proses pengepakan kopiah yang sudah jadi dan pengirimannya, juga santri-santri putra yang melakoninya.
Pemilik usaha, Kartono mengatakan pesanan kopiah tahun ini sangat besar, dan membeludak.
"Pesanan kopiah di tahun ini sangat membludak. Itu saja kami baru bisa menyelesaikan seperempat dari totatl pesanan yang harus diselesaikan sebelum Lebaran," ungkapnya, Kamis (20/3/2025).
Setiap bulan, industri rumahan yang mengakomodir santri itu rata-rata menghasilkan 75-100 kodi kopiah. Namun saat Lebaran ini pesanannya meningkat tiga hingga lima kali lipat.
"Bisanya per bulan 75-100 kodi namun meningkat tiga hingga lima kali lipat menjelang Lebaran," imbuhnya.
Untuk pengiriman terjauh sendiri, home industri Ponpes KH Kholil mengirimkan kopiah hingga ke Nusa Tenggara Timur, selain ke luar pulau lainnya.
"Pengiriman terjauh dari produksi kami ini hingga ke Nusa Tenggara Timur, selain ke Pontianak dan Lombok. Lalu juga di seluruh pulau Jawa," bebernya.
Untuk harga kopiah sendiri per biji yaitu sekitar 35 ribu rupiah sedangkan untuk per kodinya bervariasi.
"Harga kopiah sendiri per bijinya sekitar 35 ribu rupiah. Sedangkan untuk per kodinya bervariasi, ada yang per kodinya 350 hingga 600 ribu rupiah, tergantung dari bentuk dan bahannya," terangnya.
Salah satu santri, Hafiz, mengaku senang bisa membantu proses produksi kopiah di Pondok Pesantren ini.
"Senang sekali ya, kita santriwan dan santriwati bisa membantu proses produksi. Walaupun hanya membantu dalam proses finishing. Apalagi sekarang mendekati lebaran, banyak pesanan," jelasnya.
Senada dengan Hafiz, salah satu santriwati, Rita juga merasa senang bisa membantu produksi kopiah ponpes yang membludak mendekati Lebaran.
"Senang ya bisa membantu proses produksi kopiah ditengah pesanan yang membludak, setidaknya bisa membantu," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |