Dispar Bali Minta Hari Raya Nyepi Jangan Dijual dalam Paket Wisata

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Dinas Pariwisata Bali (Dispar Bali) mengimbau pelaku usaha, khususnya hotel dan penginapan, untuk tidak menggunakan Hari Suci Nyepi sebagai nama paket wisata.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap masyarakat Bali yang beragama Hindu dalam menjalankan tapa brata penyepian. “Kita kan harus menghormati masyarakat Bali yang beragama Hindu untuk melakukan tapa brata penyepian, jadi agar nama Nyepi tidak dijual,” ujar Kepala Dispar Bali, Tjok Bagus Pemayun, di Denpasar, Bali, pada Senin (24/3/2025).
Advertisement
Hari Suci Nyepi tahun 2025 akan jatuh pada Sabtu, 29 Maret, dimulai pukul 06.00 WITA hingga pukul 06.00 WITA keesokan harinya. Rangkaian acara Nyepi, seperti pawai ogoh-ogoh pada 28 Maret, sering kali menarik minat wisatawan.
Namun, Tjok Pemayun menegaskan bahwa pelaku usaha sebaiknya tidak mengaitkan paket wisata mereka dengan kegiatan keagamaan umat Hindu. “Boleh saja (menggaet wisatawan) tapi jangan pakai bahasa Nyepi dalam artian dikemas bahwa ini menyambut libur panjang Bali, silakan menginap di Bali,” jelasnya.
Tahun ini, libur Nyepi bertepatan dengan libur panjang Idul Fitri, yang diprediksi akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Dispar Bali optimistis bahwa momentum ini akan dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku wisata tanpa harus mengkomersialkan hari suci tersebut.
Menurut data Dispar Bali, kunjungan wisatawan pada awal 2025 belum sebanyak saat musim liburan. Hingga saat ini, jumlah wisatawan mancanegara mencapai 1.013.700 kunjungan, sementara wisatawan domestik tercatat sebanyak 902.688 orang.
Tjok Pemayun memprediksi bahwa kenaikan jumlah wisatawan akan mulai terlihat tujuh hari sebelum Idul Fitri. Oleh karena itu, ia menyarankan agar pelaku usaha tidak perlu menjual nama Nyepi untuk menarik minat wisatawan.
“Biasanya 7 hari sebelum lebaran wisatawan nusantara sudah mulai (datang) ini kan sudah 7 hari jadi masih terus dimonitor pergerakannya,” ujarnya.
Selain faktor libur panjang Idul Fitri, pemerintah daerah juga optimistis bahwa kunjungan wisatawan akan meningkat berkat harga tiket pesawat domestik yang lebih terjangkau dan dibukanya Jalan Tol Probolinggo. Kedua faktor tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pariwisata di Bali.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |