
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Masyarakat ataupun investor direkomendasikan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi pemerintah di tengah terus menguatnya harga emas di tingkat global.
Rekomendasi tersebut seperti disarankan Hans Kwee, ekonom keuangan dan praktisi pasar modal kepada Antara di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Advertisement
Ia menilai membeli instrumen emas di saat harga sedang tinggi saat ini kurang tepat, karena kenaikannya yang cenderung terbatas.
“Emas masih menarik, tapi membeli sekarang kurang tepat karena kenaikan terbatas. Lebih baik membeli obligasi pemerintah ketika yield naik,” ujar Hans.
Terkait diversifikasi portofolio investasi, Ia mengingatkan tetap harus ada dana tunai (cash) dengan presentase sebesar 50 persen, kemudian surat utang (obligasi) sebesar 30- 40 persen, dan saham sebesar 10- 20 persen.
“Harus ada cash 50 persen, lalu obligasi 30 sampai 40 persen, dan saham 10 sampai 20 persen,” ujar Hans.
Menurut dia, kenaikan harga emas dunia saat ini mengindikasikan bahwa perekonomian global sedang tidak dalam keadaan yang baik, seiring adanya perang tarif utamanya antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang membuat dunia berisiko menghadapi resesi.
“Sehingga emas dibeli dan pelemahan dolar AS membuat emas naik. Pelemahan dolar AS indikasi dunia tidak percaya dengan ekonomi AS akibat perang dagang,” ujar Hans.
Pada lelang 18 Maret 2025 lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kinerja Surat Utang Negara (SUN) menunjukkan hasil yang sangat baik di tengah dinamika pasar saham.
Untuk lelang pada periode itu, pemerintah menetapkan target indikatif senilai Rp26 triliun, dengan nilai penawaran yang masuk setara dengan 2,38 kali dari target indikatif, yang mana sebanyak Rp13,95 triliun atau 22,59 persen berasal dari investor asing.
“Penawaran yang masuk atau incoming bid sangat kuat, yang menggambarkan kepercayaan investor kepada pemerintah dan APBN, yaitu Rp61,75 triliun,” kata Sri Mulyani.
Data perdagangan Kamis (17/04) pukul 15.05 WIB, harga emas global berada di level USD3.333,46 per troy ounce, atau menurun 12,94 poin atau 0,39 persen pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia pada Kamis (17/4/2025) pagi, mengalami lonjakan sebesar Rp32.000, dari angka awal Rp1.943.000 menjadi Rp1.975.000 per gram. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |