Lewat 'Before The Flood', DiCaprio Peduli Kerusakan Hutan Aceh

TIMESINDONESIA, AS – Leonardo DiCaprio menunjukkan kepedulian yang besar pada kerusakan hutan dunia, termasuk Ekosistem Leuser di Aceh. Dan itu ditampilkannya dalam film dokumenter berjudul 'Before the Flood' yang tayang perdana di Los Angeles, AS.
"Film penting ini menarik banyak perhatian yang diperlukan terhadap kehancuran hutan karena kelapa sawit, yang menjadi pendorong terbesar perubahan iklim. Kita harus lebih agresif mengatasi krisis deforestasi di daerah-daerah seperti Ekosistem Leuser Indonesia," ucap Direktur Eksekutif Rainforest Action Network, Lindsey Allen.
Advertisement
Menurut Allen, kelapa sawit terdapat pada setengah dari seluruh produk kemasan di toko. Dan kini semua tergantung pada keinginan masyarakat untuk menuntut merek global besar seperti PepsiCo agar melakukan hal yang benar dengan memutuskan hubungan produk mereka dari kerusakan hutan tropis.
Ia menyebut Indonesia saat ini menjadi salah satu emiter karbon terbesar dunia, dan deforestasi besar-besaran di wilayah ini adalah penyebab utamanya.
DiCaprio bertemu Allen pada Konferensi Perubahan Iklim Paris tahun 2015 (COP21). Di sana mereka berdiskusi soal situasi rawan yang dihadapi oleh Ekosistem Leuser, juga keterkaitan penting antara deforestasi dan emisi karbon global.
Dari pembicaraan itu, dihasilkan sebuah film dokumenter karya sutradara Fisher Stevens yang juga merupakan peraih Oscar 2010. Film ini mendokumentasikan perjalanan DiCaprio ke kawasan Ekosistem Leuser di Aceh, juga ke lepas pantai Kutub Utara berpenghasil minyak, di kantor pusat PBB, di Vatikan hingga Gedung Putih.
'Before the Flood' sendiri mulai difilmkan pada akhir 2015 lalu. Salah satu adegannyanya menggambarkan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang menghasilkan polusi karbon lebih tinggi dari jumlah karbon yang dihasilkan rata-rata seluruh aktivitas ekonomi di Amerika Serikat (AS) per hari.
Rencananya film dokumenter yang baru tayang perdana ini akan disiarkan secara global dalam 45 bahasa di 171 negara melalui kanal National Geographic pada 30 Oktober 2016 mendatang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Dhian Mega |
Sumber | : AFP |