Mengenal Hachiko, Anjing Paling Setia yang Kini jadi Landmark Stasiun Shibuya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hachiko nama yang tak asing ya. Yes, Hachiko adalah nama seekor anjing pekerja dengan ras Akita Inu yang dikenal karena dinobatkan sebagai anjing paling setia.
Karena kesetiaannya itu, bahkan pemerintah Jepang membangun patung perunggu dengan wujud dan ukuran yang persis Hachiko. Hingga kini, patung itu berdiri tegak dan menjadi pusat perhatian pengunjung Stasiun Shibuya, Tokyo.
Advertisement
Kenapa patung Hachiko dibangun di stasiun Shibuya?
Stasiun Shibuya merupakan stasiun di mana Hachiko menunggu tuannya pulang bekerja.
Hachiko merupakan anjing piaraan Hidesaburo Ueno, seorang profesor bidang pertanian yang terkenal. Ia memang pecinta anjing. Ia pun mengadopsi Hachiko.
Nama Hachiko sendiri berasal dari dua kata, yaitu hachi yang berarti delapan dan ko yang merupakan gelar kehormataan yang diberikan oleh murid Ueno.
Sebagai anjing peliharaan, Hachiko sering mengantar dan menjemput tuan Ueno pulang kerja di stasiun Shibuya.
Hingga satu ketika, tapatnya pada 21 mei 1925 Ueno meninggal dunia karena pendarahan otak. Penulis biografi Hachiko, Prof Mayumi Itoh menuliskan saat kematian Ueno, Hachiko merangkak di bawah peti mati dan enggan untuk berpindah.
Foto: Pinterest
Hachiko sempat dibawa keluarga lain di luar Shibuya. Namun pada akhir tahun 1925 anjing dengan ras akita inu itupun kembali ke daerah tempat tinggal majikannya di Shibuya. Saat itu Hachiko dirawat oleh Kikusaburo Kobayashi, tukang kebun keluarga Ueno.
Rupanya Hachiko ingat betul lokasi stasiun Shibuya, dan ia selalu datang pada jam yang sama setiap hari.
"Pada malam hari, Hachi berdiri dengan empat kaki di gerbang tiket dan memandang setiap penumpang seolah-olah sedang mencari seseorang," tulis Prof Itoh.
Kebiasaan Hachiko itu menarik perhatian banyak orang, baik penumpang maupun petugas kereta di Stasiun Shibuya. Meski ada yang menganggap Hachi adalah penganggu, namun ada juga yang baik dan memberikan makanan pada anjing setia itu.
Kisah kesetiaan Hachiko terus meluas berkat berita yang diterbitkan oleh koran harian Jepang, Tokyo Asahi Shimbun.
Hachiko mati pada 8 Maret 1935. Berdasar sejumlah penelitian yang dilakukan dokter hewan, Hachi mati karena infeksi filaria dan kanker. Kabar kematian Hachi bahkan menjadi headline berbagai surat kabar Jepang saat itu. Hachi kemudian dikubur di pemakaman Aoyama, dekat Ueno dan istrinya Yae.
Kisah Hachiko menginspirasi banyak orang. Hingga ada penggalangan dana untuk membuat patung Hachiko. Saat itu dana yang terkumpul sebesar 800.000 Yen atau sekitar Rp83 juta.
Kini setiap tanggal 8 April Stasiun Shibuya menggelar peringatan untuk mengenang Hachiko. 8 April 2023 kemarin, peringatan Hachiko genap yang ke 100 tahun.
Foto: Pinterest
Tak hanya di Shibuya, patung Hachi juga terdapat di Odate yang merupakan kampung halaman Ueno, kawasan Hisai, Universitas Tokyo dan Rhode Island, Amerika Serikat yang menjadi latar dari film Hachiko: A Dog's Story di tahun 2009.
Oiya, film Hachiko: A Dog's Stroy yang dibintangi Richard Gere itu sukses menjadi salah satu box office di masa itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sholihin Nur |