Entertainment

Film Pesantren, Menilik Kehidupan Santri dari Berbagai Perspektif

Jumat, 14 Juli 2023 - 09:16 | 124.89k
Sesi diskusi usai pemutaran film Pesantren bersama Hanna Humaira, Produser Bioskop Online (kiri) melalui zoom meeting. (FOTO: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Sesi diskusi usai pemutaran film Pesantren bersama Hanna Humaira, Produser Bioskop Online (kiri) melalui zoom meeting. (FOTO: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBERBioskop Online bersama Dewan Kesenian Kampus (DKK) Universitas Negeri Jember (Unej) menggelar pemutaran dan diskusi film 'Pesantren', Kamis (13/7/2023) malam.

Film besutan Shalahuddin Siregar mendapat sambutan yang luar biasa dari penikmat film di Kabupaten Jember.

Pasalnya, film dokumenter tersebut mengajak penonton menyusuri kehidupan para santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon, yang dipimpin oleh seorang perempuan. 

Hanna Humaira, Produser Bioskop Online mengungkapkan alasan Bioskop Online memilih untuk menayangkan film Pesantren.

Menurutnya, film tersebut menawarkan perspektif yang berbeda serta menghadirkan kisah pesantren yang menginspirasi, dipadukan dengan kehidupan para santri dan nilai-nilai menarik yang diajarkan. 

"Selain itu juga memperlihatkan hal-hal progresif dari sebuah pesantren. Para penonton bakal dibawa untuk mengenal lebih dekat kehidupan para santri yang berpikir kritis, mendukung kesetaraan gender, dan menghargai keragaman," ungkap Hanna dalam sesi diskusi melalui zoom meeting. 

Lebih lanjut, Kabupaten Jember, menurut Hanna merupakan salah satu sasaran yang tepat dalam pemutaran film Pesantren, mengingat banyaknya pondok pesantren yang ada di wilayah tersebut. 

Meski berlatar di pesantren, film ini juga bisa dinikmati oleh umat beragama lain selain Islam.

"Ini sangat tepat. Selain itu, kami memilih Unej karena di dalamnya sangat pluralisme, sehingga ketika ditayangkan bisa menciptakan ruang-ruang diskusi dari beragam prespektif," ujarnya. 

Tak heran, jika film Pesantren ini terpilih dan untuk pertama kali tayang di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) serta di The University of British Columbia. 

Kendati demikian, Hanna juga mengungkapkan bahwa 20 persen dari hasil penjualan tiket film Pesantren akan didonasikan ke pondok pesantren yang membutuhkan. 

"Karena sejatinya sebagai umat harus bermanfaat untuk orang lain. Selain itu, bukan cuma nonton dan ikut mengaji melainkan juga mempraktikkan," pungkas Produser Bioskop Online. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES