Musisi Guruh Dhiemas Rilis Single Senandung Penantian, Liriknya Menyentuh Hati
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Musisi asli Kota Pahlawan, Guruh Dhiemas resmi merilis single perdananya bertajuk Senandung Penantian. Produksi single tersebut dikerjakan oleh Pink Studio Recording. Sedangkan penggarapan video klipnya dilakukan oleh Julian Romadhon.
Lagu tersebut berjenis folk ballad dengan variasi etnik. Terutama pada sisi melodinya. Senandung Penantian dibuka dengan bunyi kereta api, disusul intro yang mendayu.
Advertisement
Varian nadanya pun tak dapat ditebak. Berbeda dalam beberapa part, lalu kembali lagi pada nada reffrain di ujung lagu. Seolah berkisah tentang kerinduan atau kenangan yang dalam dan luas. Ada kalanya kenangan itu, terutama yang begitu kuat, akan kembali lagi dalam benak.
Dalam perilisan yang digelar di Rumah Budaya Rakyat, Jalan Karamenjangan nomor 21 baru-baru ini, Guruh menyebut bahwa ia memberi kebebasan bagi seniman lain untuk menginterpretasikan single-nya itu.
"Termasuk untuk sineas Julian Romadhon yang menggarap video klip Senandung Penantian. Juga, Robets Bayoned dan Luntas yang membuat pementasan ludruk mini," ujarnya dalam keterangan, Minggu (20/8/2023).
Dalam rilis tersebut diadakan nonton bareng pemutaran perdana single Senandung Penantian. Kemudian pentas ludruk berjudul sama yang disutradarai oleh Robets.
Sementara dalam video klip, Julian melibatkan beberapa aktor. Seperti penulis Heti Palestina Yunani, pengusaha Hisyam Kumkelo, Sahtanta Eka dari Pink Studio serta para member Luntas. Lokasi syutingnya diambil di Stasiun Gubeng dan Rumah Budaya Rakyat, Surabaya.
Julian menginterpretasikan Senandung Penantian sebagai kerinduan sepasang kekasih yang lama tak bertemu.
"Yang laki-laki lama merantau, lalu pulang dan mendatangi pujaan hatinya di panggung tobong ludruk. Karena kekasihnya itu merupakan seorang aktor ludruk," ujarnya.
Dalam video klip itu, keduanya bertemu. Melepas rindu dengan saling berpelukan.
Sedangkan Robets, menerjemahkan Senandung Penantian dalam kisah seorang anak lelaki dan perempuan.
Mereka merupakan kawan sedari kecil. Karena sesuatu hal, keduanya terpisah. Sempat bertemu lagi saat remaja, lalu terpisah kembali.
"Dari situ benih-benih asmara muncul. Mereka tetap bertahan untuk menjaga cintanya. Aktor perempuan berkali-kali didatangi lelaki, tapi ditolak. Karena ia tetap setia dengan kawan masa kecilnya itu," kata Robets.
Sebenarnya apa makna sebenarnya dari lagu Senandung Penantian? Guruh menyebut bahwa lagu itu berkisah tentang mendiang kakeknya, Ngali Atmowijoyo. Karena suatu hal, mendiang kakek Guruh harus terdampar di luar pulau selama 7 tahun.
Saat bisa pulang, tentu Kakek Ngali merasakan kerinduan yang menggebu. Apalagi ia telah tujuh tahun terpisah dari anak-istrinya. Kerinduan dalam perjalanan itu diimajinasikan Guruh melalui Senandung Penantian.
"Terbayang wajah isterinya, anak-anaknya. Apalagi di depan rumah nenek saya waktu itu ada anggrek ungu. Seperti dalam lirik: sepetak rumah berhias anggrek ungu," terangnya.
Rasa rindu itu terbayang lewat lirik: Dalam lamunanku mengeja, mimpi-mimpi yang menjelma prosa.
"Saya membayangkan bahwa kakek saya sedang merindukan wajah isterinya. Perasaan kangen dan kenangan, menumpuk seperti buku prosa. Menjejal dalam benak," katanya.
Di kalbumu pernah kutitipkan cerita/Di sela peraduan senja/Kini akan kuambil kembali. Potongan lirik itu mengisahkan peristiwa ketika mendiang kakek Ngali berpisah dengan isterinya pada saat senja. Dalam perpisahan itu ia berpesan bahwa kelak akan kembali. Namun waktu pastinya ia tak tahu.
"Cerita berpisah saat senja itu saya tuangkan dalam single. Apalagi, kakek datang ke rumah nenek pada senja pula, setelah 7 tahun berpisah," tuturnya.
Meski berlatar senja dan perjalanan, Guruh menolak jika lagunya disebut sebagai "Lagu Senja".
Sebab, liriknya menggunakan diksi puitik dan musikalitasnya memadukan beberapa unsur. Tak seperti lagu senja yang minimalis dan easy listening. Dengan lirik yang melulu tentang cinta atau patah hati.
Lagu Senandung Penantian pun mendapat beberapa respons.
Sastrawan Agus Noor, mengatakan, suasana tempo dulu dalam Senandung Penantian sangat terasa. Pilihan sound dengan vibes oldies.
"Buat yang punya kenangan, apalagi kenangan perjalanan menggunakan kereta lama, lagu ini pas. Tentu sembari mengenang kisah-kisah lama," ucapnya.
Senandung Penantian memberi kesimpulan bahwa kebahagiaan yang hakiki adalah bertemu dengan orang-orang tercinta. Demikian sepotong kekaguman Deddy Otara, Penulis Buku Tan Tjeng Bok.
Artis, isteri Wakil Gubernur Jawa Timur tak pelak menitipkan doa.
"Lagu karya Guruh Dhiemas mampu menghibur mata dan telinga. Karena selain lagunya enak didengarkan, video klipnya juga bagus. Sukses selalu," kata Arumi Bachsin.
"Selamat atas dirilisnya Senandung Penantian. Saya percaya bahwa mas Guruh Dhiemas selalu memakai hati dalam berkarya. Saya akan terus mendengarkan lagunya," ujar artis Happy Salma.
Senandung Penantian penuh dengan bahasa simbol. Budayawan Heri Lentho memaknainya sebagai spiritualitas yang sedang dijalani Guruh. Antara ia dengan Tuhan, atau semesta.
"Diksi-diksinya mengungkapkan itu. Jika dibaca sekilas banyak yang mengira soal romantisme saja. Tapi sebenarnya lebih jauh dari itu," tandas Heri Lentho.
Musisi Panji Sakti, Iroel Mpalz Maulana dan Indah Kurnia tak ketinggalan menyampaikan komentar.
"Merajut parasmu dalam kata-kata, tertulis rima. So Sweet. Lagu Senandung Penantian karya Guruh yang menarik. Menikmati liriknya, kita dapat merasakan bahwa Guruh Dhiemas sendiri yang jadi pelaku dalam lagu tersebut. Sukses selalu," ucap Indah Kurnia, Musisi, anggota Komisi XI DPR RI. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |