Entertainment

Pentas Keliling "Film Ora Serem" Motivasi Sineas Muda Kota Kediri Berani Berkarya

Minggu, 27 Agustus 2023 - 07:31 | 150.29k
Sesi sharing dan diskusi dalam Pentas Keliling
Sesi sharing dan diskusi dalam Pentas Keliling

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Pemutaran perdana pentas keliling "Film Ora Serem" yang diinisiasi Kali Brantas Sinema (KALIBRASI), Sabtu (26/08/2023) malam disambut hangat penonton. Puluhan penonton, baik dari masyarakat umum dan komunitas sineas perfilman di Kota Kediri dan sekitarnya memenuhi Taman Brantas, tempat pentas keliling "Film Ora Serem" diputar. 

Kehadiran pentas keliling "Film Ora Serem" memberikan motivasi baru bagi sineas muda Kota Kediri untuk semakin berani berkarya. Hal itu seperti diungkapkan Veronica Natasya, sutradara  film "Mengambil Harapan." Film yang bercerita tentang bagaimana seorang gadis menemukan jalan harapannya itu adalah karya dari para pelajar SMKN 2 Kediri. 

Advertisement

 "Ada kelompok-kelompok yang mandiri, tapi bisa menghasilkan film yang lebih baik. Jadi saya ingin berusaha lebih keras membuat film yang lebih bagus dan dengan kemampuan kelompok sendiri," tuturnya. 

Bagian Hubungan Masyarakat KALIBRASI Muhammad Rheno Adhe menuturkan pentas keliling "Film Ora Serem" terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diputar tiga film karya sineas lokal Kota Kediri yakni "Mengambil Harapan" yang merupakan karya para pelajar SMKN 2 Kediri, "Ethek" karya para mahasiswa IAIN Kediri, dan "Punk Ngarep" hasil karya rumah produksi komunitas Ludruk Millenial. 

Sementara sesi kedua, diisi karya sineas luar kota Kediri yakni film "Dokter Djawa" karya Dwi Nur Rizkiansyah, serta film "Ngelmu" karya Wahyu Cahyono. 

Melalui pentas keliling "Film Ora Serem", Muhammad Rheno Adhe itu berharap sineas-sineas muda Kota Kediri untuk berani berkarya dan mengekspresikan diri melalui dunia sinematografi tanpa takut keterbatasan alat dan budget. 

Masalah keterbatasan budget dan alat, seringkali memaksa sebuah cerita bagus gagal terwujud menjadi sebuah film. "Banyak teman-teman takut produksi film karena alasan budget" ujar Rheno, sapaan akrabnya.

Pria yang sedang menempuh pendidikan akhir di Yogyakarta Film Academy itu menambahkan, untuk berkarya para sineas muda tidak perlu bingung harus memakai kamera yang mahal. 

Keterbatasan teknologi, jika diimbangi dengan konsep dan cerita tetap akan menjadi karya yang menarik untuk ditonton. "Jangan pikirkan pakai kamera yang mahal, kamera hape sekarang cukup. Tinggal bagaimana konsep cerita dan konten yang ingin disampaikan," tambahnya. 

Selain pemutaran film karya sineas lokal Kota Kediri, pentas keliling "Film Ora Serem" turut digelar diskusi bersama para sutradara yang terlibat dalam pembuatan film yang diputar. Latar belakang dan tantangan dalam produksi setiap film, juga turut dibahas dalam kesempatan itu. 

Turut hadir menjadi narasumber diskusi dari rumah produksi Peka Pictures. Rumah produksi ini bersama Karang Taruna Kota Kediri telah melahirkan film Pejuang Kampung (PEKA) 1 dan 2. Untuk PEKA 2 dalam waktu dekat akan segera tayang di bioskop di Kota Kediri. 

Lewat sharing dan pemutaran film karya sineas lokal, komunitas sineas perfilman Kota Kediri dan juga sekitarnya diharapkan bisa makin berkembang dan meningkat. 

"Kita buka diskusi, agar teman-teman bisa sharing. Selama ini di masyarakat, produksi film terlihat mahal dan sulit. Kita perlihatkan membuat film bisa dilakukan dengan mudah dan menyenangkan," kata sutradara PEKA 1 dan PEKA 2 Harianto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES