Mengenal Ismail Marzuki Pencipta Lagu Halo-Halo Bandung
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lagu Halo-Halo Bandung tengah ramai diperbincangkan karena muncul lagu Malaysia dengan judul Helo Kuala Lumpur dengan nada dan irama yang sama. Nama Ismail Marzuki sebagai penggubah lagu pun turut menjadi sorotan.
Siapa Ismail Marzuki?
Ia merupakan komponis besar dan telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 5 November 2004.
Advertisement
Namanya pun diabadikan pada Pusat Seni di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, yaitu Taman Ismail Marzuki.
Presiden Soekarno juga pernah memberikan piagam Wijayakusuma pada 17 Agustus 1961 atas kecintaannya pada Tanah Air.
Ismail bin Marzuki lahir di Jakarta pada 11 Mei 1914 dan meninggal dunia di tahun 1958.
Ia mewarisi bakat seni dari sang ayah yang bernama Marzuki. Ayah Ismail seorang pemain rebana dalam seni musik berdendang. Sering mendengar musik sedari dalam kandungan, Ismail tak bisa lepas dari musik.
Sejak kecil ia sering belajar memainkan beragam alat musik. Hingga akhirnya mahir memainkan piano, gitar, biola, saxophone, juga harmonium.
Saat remaja Ismail bergabung dengan musik Lief Java (sebelumnya bernama Rukum Anggawe Santoso). Pada perkumpulan itu ia bisa menjadi penyanyi, penyair lagu dan instrumentalis sekaligus.
Ismail juga pernah tercatat bergabung dalam orkes radio pada Hoso Kanri Kyoku, radio militer Jepang.
Ismail gemar membuat lirik lagu dan mengarang lagu. Dari situlah banyak lagu ciptaannya yang langsung nge-hit. Bahkan lagu yang diciptakan Ismail Marzuki everlasting, masih enak didengar sampai hari ini. Banyak musisi yang menyanyikan kembali atau mencover lagu Ismail Marzuki.
Beberapa lagu ciptaan Ismail Marzuki ada Rayuan Pulau Kelapa, Juwita Malam, Wanita, Melati di Tapal Batas, Di Wajah Mu Ku Lihat Bulan, Aryati, Sampul Surat dan masih banyak lainnya. O Sarinah menjadi lagu pertama yang diciptakan Ismail, saat itu usianya baru 17 tahun. Karena karakter suara yang berat dan lagunya yang mendayu, kawan-kawan Ismail menjulukinya Bing Crosby Kwitang. Bing Crosby adalah penyanyi asal Amerika yang sedang naik daun kala itu.
Sedangkan lagu Ismail yang dijadikan sebagai penyemangat perjuangan ada Gugur Bunga, Indonesia Pusaka, Gagah Perwira, termasuk juga Halo-Halo Bandung.
Lagu dengan tempo cepat itu menggugah semangat juang setelah peristiwa Bandung Lautan Api.
Lagu ini merupakan bentuk kecitaan Ismail pada Kota Bandung. Kota itu bersejarah bagi hidup Ismail, sebab ia menemukan belahan jiwanya di Bandung. Ya, istrinya Eulis Zuraida merupakan mojang Bandung.
Eulis Zuraida juga merupakan rekannya di grup musik saat Ismail merantau di Bandung.
Awalnya lagu Halo-Halo Bandung menggunakan lirik bahasa Sunda. Namun setelah terjadi peristiwa Bandung Lautan Api, di mana Bandung diserang pasukan sekutu, maka Ismail dengan semangat berkobar menyanyikan Halo-Halo Bandung dengan lirik bahasa Indonesia.
Lagu itu sukses mengobarkan semangat juang warga Bandung dan sekitarnya. Halo-Halo Bandung sukses menjadi lagu pemersatu bangsa yang punya kenangan indah sebagai simbol nasionalisme yang kuat.
Selain Halo-Halo Bandung, Ismail Marzuki juga menunjukkan kecintaannya pada Bandung dengan menciptakan beberapa lagu tentang kota kembang ini. Seperti Sapu Tangan dari Bandung Selatan, dan Bandung Selatan di Waktu Malam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sholihin Nur |