Entertainment Tragedi Stadion Kanjuruhan

Message of Kanjuruhan, Film Soal Tragedi Kanjuruhan yang Angkat Empat Pesan Moral

Rabu, 27 September 2023 - 07:05 | 194.08k
Bincang-bincang Message of Kanjuruhan di Podcast TIMES TV. (Foto: Tangkapan Layar TIMES TV)
Bincang-bincang Message of Kanjuruhan di Podcast TIMES TV. (Foto: Tangkapan Layar TIMES TV)
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

TIMESINDONESIA, MALANGMessage of Kanjuruhan, film garapan 8 Media Picture berdurasi 75 menit ini telah resmi tayang sejak Rabu (27/9/2023) di Mopic Cinemas Malang dan Movimax.

Film yang mengangkat tentang Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam ini, memiliki empat pesan moral yang dibawa.

Pesan-pesan tersebut, diantaranya tentang Pendidikan, Wisata, Budaya dan tentunya tentang Tragedi Kanjuruhan.

Co Director Film Message of Kanjuruhan, Alfie Awra mengatakan, keempat pesan dengan latar belakang peristiwa yang menyita perhatian seluruh dunia ini tentunya ditujukkan kepada masyarakat Indonesia dan dunia.

"Ini kejadian yang luar biasa. Disitu tersirat pesan pesan dan kita ambil pesan dari tragedi itu. Pesan ini disampaikan untuk rakyat Indonesia dan dunia," ujar Alfie, Selasa (26/9/2023).

Untuk wisata, kata Alfie, ia mengambil sejumlah lokasi yang tentunya sangat mengangkat wilayah Malang Raya dari segi wisata.

"Lokasi nilai wisata dan value Malang untuk Indonesia. Saya ingin memberi tahu bahwa inilah Malang. Ada lokasi di Kota Malang sampai ke pantai di Goa China," ungkapnya.

Diketahui, film ini mengangkat kisah ketiga sahabat yang masih berusia 12 dan 14 tahun. Ketiga sahabat tersebut, yakni dua laki-laki bernama Alex dan Dimas yang berusia 14 tahun serta seorang perempuan bernama Gana yang masih berusia 12 tahun.

"Saya gambarkan dari sisi tragedi, karena korban paling banyak seusia itu (12 sampai 14 tahun)," katanya.

Gana memiliki seorang ibu bernama Dewi. Ia merupakan Single mom yang harus membiayai hidupnya, anaknya dan ibunya.

Dari sosok Dewi, ia mengangkat pesan tentang budaya. Dimana tari topeng khas Malang masuk dalam peran utama seorang Dewi.

"Nah saat chaosnya (tragedi Kanjuruhan) kita gambarkan lewat tari topeng yang diperankan oleh Dewi," ungkapnya

Sementara, salah satu pemeran bernama Hari Kusuma Dewi juga menyebut bahwa pesan tentang pendidikan juga kental dalam film tersebut.

Dimana ia memiliki anak bernama Gana yang masih bersekolah ditingkat SD (Sekolah Dasar).

"Anak saya perempuan masih SD dan kedua temannya SMP. Disini saya jadi tulang punggung keluarga dimana laki-laki di keluarga saya sudah tidak ada semua," tuturnya.

Terlahir, pesan yang pasti ditujukan kepada penonton, yakni pesan tentang Tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan 135 jiwa.

Bagaimana pesan moralnya yang ingin disampaikan, yakni tentang orang tua yang harus lebih perhatian kepada anaknya dan tentu menjunjung tinggi harkat dan martabat kejujuran.

"Disini bagaimana saya yang memiliki seorang anak harus merasakan bagaimana kehilangan anak dalam Tragedi Kanjuruhan. Kesedihan sangat terasa, apalagi saat mengingat Tragedi Kanjuruhan," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES