Entertainment

Two Birds on a Branch, Novel Pertama Izabelle Kiara Kurniawan Diluncurkan di Korea

Kamis, 02 November 2023 - 13:03 | 112.64k
Izabelle Kiara Kurniawan dengan bangga menunjukkan novel karyanya dengan latar belakang Gyeongbokgung Palace, Korea Selatan. (FOTO: Izabelle Kiara Kurniawan for TIMES Indonesia)
Izabelle Kiara Kurniawan dengan bangga menunjukkan novel karyanya dengan latar belakang Gyeongbokgung Palace, Korea Selatan. (FOTO: Izabelle Kiara Kurniawan for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Setelah menggebrak dunia tarik suara hingga ke manca negara, kini Izabelle Kiara Kurniawan merambah dunia sastra dengan menulis novel pertamanya.

Kini tangan halusnya mulai merambah dunia sastra, dan dengan luar biasa ia berhasil menyelesaikan sebuah novel berjudul Two Birds on a Branch.

Advertisement

Novel adalah salah satu genre karya sastra yang berbentuk prosa. Kisah di dalam novel merupakan hasil karya imajinasi yang membahas tentang permasalahan kehidupan seseorang atau berbagai tokoh. Cerita di dalam novel dimulai dengan munculnya persoalan yang dialami oleh tokoh dan diakhiri dengan penyelesaian masalahnya.

Ditulis dalam bahasa bahasa Inggris, pelajar kelas 3 SMP Santa Maria II Malang berkisah, proses penyelesaian novel dilakukan selama satu tahun.

"Bagi saya membuat novel itu bukan hanya sekedar menulis sebuah karakter yang melakukan beberapa hal atau mengalami sesuatu hal, tapi novel saya ini mempunyai makna mendalam karena cerita di novel saya ini bisa menjadi cerminan di dalam kehidupan kita semua," kata gadis cilik ini kepada TIMES Indonesia, Kamis (2/11/2023).

Izabelle-Kiara-Kurniawan-2.jpgIzabelle Kiara Kurniawan memegang erat novel pertamanya Two Birds on a Branch di sebuah perpustakaan di Korea Selatan (FOTO: Izabelle Kiara Kurniawan for TIMES Indonesia)

Kiara juga mengaku cerita dalam novelnya itu  juga bisa menyatukan hati dan menerangi setiap tiap sudut kehidupan siapapun yang pada akhirnya bisa mempengaruhi  mengubah jalan kehidupan.

"Oleh karena itu diperlukan banyak pemikiran, waktu dan tenaga untuk menjadikannya dalam sebuah tulisan," ujar putri tunggal Intan Kurniawan ini.

Kiara mengatakan novelnya hanya ditulis dalam bahasa  Inggris, karena ia merasa lebih nyaman menulis di dalam Bahasa Inggris. "Dan kebetulan karena launching novel saya di Yonsei University, Korea, tentu harapan saya bisa menjangkau berbagai orang dari seluruh dunia," ujar dia.

Apakah yang dicetak dalam bahasa Indonesia?, dengan kalem Kiara menjawab: sayangnya, tidak ada. 

Novel pertamanya yang ditulis oleh Kiara ini diilhami oleh cerita-cerita yang pernah ia baca, terutama soal kehidupan sehari hari sebuah keluarga. 

Untuk mencurahkan buah pikirannya tentang kehidupan sebuah keluarganya, Kiara membubuhkan tulisannya di atas kertas sebanyak 307 halaman.

Hasil karyanya itu dicetak dan diterbitkan oleh Rihand Creative, dan penerbitan awalnya dilakukan di Korea Selatan. 

Siapa yang menjadi mentornya? "Di Rihand sudah disiapkan beberapa coach yang memberi arahan dan kritik mengenai proses penceritaan dan penulisan. Karena untuk bisa lolos ISBN ada syarat dan ketentuan yg harus dipatuhi," kata Kiara. 

Soal ide?, "Ya dari saya sendiri dong," tegasnya.

Mengapa tiba-tiba Kiara tergerak menulis novel? Ini tak lepas dari pandemi Covid-29 dimana saat itu dunia musik (entertaint tepatnya) yang digelutinya sempat terhenti.

"Dari situ akhirnya saya mencoba explore hal baru terutama di bidang akademik. Dari situ saya mengikuti banyak olimpiade dan salah satunya bhs Inggris, dan puji Tuhan saya bisa mendapatkan juara umum 1," tutur Kiara.

Dari situlah, Kiara kemudian mendapat tawaran untuk menulis novel ini. 

"Awalnya saya tidak yakin dengan diri saya sendiri namun bapak ibu guru dan kepala sekolah saya meyakinkan dan memberi saya semangat bahwa saya pasti bisa," paparnya.

"Dari situlah mulai muncul keinginan untuk  mencoba mengeksplorasi bidang baru untuk memperluas kreativitas saya. Tanpa mereka saya tidak mungkin berani menjajaki dunia menulis. Karena benar benar hal baru dan hal yang tidak pernah saya bayangkan akan saya coba," katanya.

Lalu bagaimana dunia tarik suaranya? "Dunia tarik suara dan performance terus saya geluti. Setelah pandemi usai saya mulai tampil di panggung-panggung besar lagi. Berkat kemurahan Tuhan dan dukungan sekolah lagi, beberapa tawaran menyanyi sebagai guest star di Jakarta bolak balik juga bisa saya ambil," katanya lagi.

"Yang terakhir ini saya menjadi Guest star di acara malam Grand Final Miss Teen Indonesia 2023. Dan proses penulisan selama ini masih bisa berjalan bersamaan dengan kesibukan dari dunia tarik suara saya," tambahnya.

Sinopsis dari Novel karya Isabelle Kiara Kurniawan

Secara garis besar, cerita ini berputar di kehidupan dua orang kakak-beradik, yang bernama Avery dan Audrey. Mereka berdua hidup di dalam keluarga yang bahagia dan secara garis besar normal.

Ayah mereka adalah seorang petani yang sudah sangat mapan sedangkan ibu mereka adalah ibu rumah tangga. Kedua orang tua mereka sangat mencintai anak-anaknya. Akan tetapi, di dalam berbagai aspek kehidupan mereka, Avery hampir selalu lebih unggul dibandingkan adiknya, Audrey. 

Tetapi, ada banyak rintangan yang menimpa keduanya yang mengubah perjalanan kehidupan mereka. Hal ini meliputi kehidupan remaja mereka, hubungan pertemanan dan cinta monyet antar remaja. Yang menarik adalah, dari konflik-konflik ini, terkuaklah sebuah rahasia yang selama ini tidak diungkapkan mengenai hubungan mereka. Nanti, endingnya bisa dilihat dari bukunya langsung. 

Pesan moral dari novel ini menurut Izabelle Kiara Kurniawan 

- Segala sesuatu itu tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja tetapi akan ada dua sudut pandang yang harus dipertimbangkan. Dan masing-masing tidak ada yang benar dan tidak ada yg salah. Yang dibutuhkan hanyalah KOMUNIKASI

- Jangan menilai sesuatu secara kasat mata. Karena apa yang kita lihat belum tentu kebenaran dan keseluruhan dari kejadian yang ada. 

- Setiap perbuatan pasti ada konsekuensi yang harus dipertanggung jawabkan sekecil apapun itu.

Novel berjudul Two Birds on a Branch karya Izabelle Kiara Kurniawan pelajar SMP Kelas 3 Santa Maria II Malang yang digarap selama satu tahun ini, diluncurkan di Yonsei University, Korea Selatan menjadi koleksi yang sayang untuk dilewatkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES