Entertainment

Winner Puteri Batik Jatim 2024 Rara Puspita, Pakaian Daerah Wujud Khasanah Budaya Bangsa

Sabtu, 07 Desember 2024 - 12:03 | 30.80k

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Rara Puspita Anjarwati (20), akrab dengan panggilan Rara, peraih selempang Puteri Batik Jatim 2024, memiliki peran penting dalam mempromosikan dan melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa. 

Sebagai seorang mahasiswi yang sedang menempuh studi keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rara menggabungkan antara pengetahuan akademik dan minatnya terhadap budaya dalam rangkaian kegiatan selama masa jabatannya. 

Advertisement

"Salah satu langkah yang saya dilakukan adalah mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya mengenal dan mencintai batik, baik sebagai simbol identitas budaya Indonesia maupun sebagai elemen yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari," katanya kepada TIMES Indonesia, Jumat (06/12/2024).

Pemilik akun media sosial Instagram @raraapsanjrwt mengingatkan tantangan zaman yang terus berkembang, budaya sering kali tergerus oleh tren global, generasi muda harus berperan sebagai agen perubahan dengan mengajak untuk lebih menghargai dan memakai batik dalam kehidupan sehari-hari. 

"Salah satu upaya yang saya lakukan adalah dengan memfasilitasi kolaborasi antara desainer muda dan pengrajin batik lokal, sehingga batik tidak hanya dipandang sebagai barang lama, tetapi bisa tampil dengan desain-desain modern yang tetap memperhatikan nilai dan filosofi yang terkandung di dalamnya," ungkapnya.

Anak ketiga dari tiga bersaudara ini juga kerap mengajak teman-teman sebayanya untuk mengenakan batik pada berbagai acara, mulai dari kegiatan kampus hingga acara informal, sehingga dengan upaya tersebut batik bisa kembali menjadi pilihan utama dalam berbusana. 

"Di samping itu, saya berikhtiar dengan menggunakan platform media sosial yang kini menjadi bagian integral dari kehidupan anak muda, untuk mengenalkan berbagai motif batik dari daerah-daerah di Indonesia," imbuh perempuan cantik yang saat ini sedang menekuni dunia modelling. 

Dengan menunjukkan kekayaan motif batik yang beragam, mulai dari batik khas Solo, Yogyakarta, hingga batik dari Magetan yang merupakan kampung halaman Rara, ia dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap batik di kalangan generasi muda. Selain itu, 

"Saya turut berperan dalam mendorong penggunaan batik asli, yang lebih berharga dari segi kualitas dan makna, dibandingkan dengan batik print yang sering kali dijual dengan harga lebih murah. Tantangan utama yang dihadapi oleh batik saat ini adalah meningkatnya popularitas batik print yang lebih terjangkau oleh masyarakat luas," tuturnya.

Oleh karena itu, Rara bersama teman lainnya terus mengedepankan edukasi tentang pentingnya menggunakan batik tradisional, yang tidak hanya bernilai seni, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. 

Sebagai Puteri Batik, Rara mendorong generasi muda untuk menjadi pionir dalam menginspirasi perubahan ini, karena seberapapun kecil usaha yang dilakukan, jika dilakukan bersama-sama, dapat membawa dampak besar bagi kelestarian budaya batik di Indonesia.

"Dalam menghadapi masa depan, harapan terbesar adalah agar semakin banyak generasi muda yang menyadari kekayaan budaya bangsa, sehingga batik sebagai bagian dari identitas Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan nasional," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES