Flash News Tragedi Stadion Kanjuruhan

Viral Aremania di Stadion Kanjuruhan Asal Probolinggo Tak Mau Pulang, Ternyata Ini Penyebabnya

Kamis, 13 Oktober 2022 - 12:18 | 35.25k
Foto viral Aremania asal Kabupaten Probolinggo, yang enggan pulang ke rumahnya dan memilih tinggal di Stadion Kanjuruhan, Malang.(Foto: tangkapan layah foto viral medsos)
Foto viral Aremania asal Kabupaten Probolinggo, yang enggan pulang ke rumahnya dan memilih tinggal di Stadion Kanjuruhan, Malang.(Foto: tangkapan layah foto viral medsos)
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Seorang Aremania asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sudah 12 hari tidak pulang ke rumahnya sejak tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. Remaja warga Dusun Sak Sak, Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, tersebut enggan pulang karena ada penyebabnya.

Remaja yang diketahui bernama Rusdi, yang masih berusia 17 tahun dan yatim piatu itu tak mau pulang ke rumahnya karena tidak dikehendaki oleh keluarga dan para tetangganya.

“Informasi yang saya dapat, Rusdi anak yatim piatu. Dia takut yang mau pulang ke rumah, dan memang tidak dikehendaki oleh keluarga dan para tetangganya. Selama ini ia tinggal bersama pamannya,” kata Camat Krucil, Hari Pribadi, kepada TIMES Indonesia, Kamis (13/10/2022).

Hari menyampaikan, kenapa Rusdi, enggan pulang dan memilih tetap di Stadion Kanjuruhan di Malang, karena dia takut pada keluarga dan tetangga. Penyebabnya, kata Hari, Rusdi adalah remaja yang sering bikin kerusuhan atau keributan di desanya.

“Informasi yang saya terima, Rusdi, itu nakal, sering mabuk mabukan. Tak hanya itu, dia sering melakukan aksi pencurian di sekitar rumahnya. Sehingga pihak keluarga enggan menjemput dia pulang,” terangnya.

Dan hari ini, pihak kepala desa setempat, kata Hari, sudah melakukan penjemputan ke Kanjuruhan. Namun, belum tahu nanti Rusdi, akan tinggal bersama siapa.

“Kades (Kertosuko, Red) Sudarman, sudah berangkat hari ini bersama pamannya Rusdi, ke Kanjuruhan. Namun, belum tahu nanti ia akan tinggal bersama siapa. Nanti kami akan berkoordinasi dengan pihak Dinsos tentang hal ini. Apa nanti tinggal di rumah singgah milik Dinsos atau bagaimana,” kata Hari.

Hari mengungkapkan, pihaknya masih belum memastikan, Rusdi akan tinggal di mana. Kalaupun pihak keluarga dan tetangga masih belum menghendaki, pihaknya terpaksa berkoordinasi dengan Dinas Sosisal Kabupaten Probolinggo. Dia tidak pulang sejak tragedi Stadion Kanjuruhan, hingga saat ini. (*)

 

KONTAK BANTUAN

Seburuk apapun masalah dan kondisi yang dialami oleh para korban dan keluarga korban Tragedi Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, tindakan emosional, berpikir negatif dan bahkan melakukan tindakan kriminal, bukanlah solusi yang baik. Jika para korban dan keluarga korban mengalami masa sulit, stres, trauma atau hampa dalam hidup seperti depresi, atau jika Anda memiliki keluarga atau kenalan yang mengalami kesulitan tersebut, segera hubungi hotline Pusat Layanan Psikososial bagi Korban dan Keluarga Korban Terdampak Tragedi Stadion Kanjuruhan dengan menghubungi: (0812 3257 5796). Tim Trauma Healing akan mendampingi Anda.

Layanan Trauma Healing ini menjadi pilihan Anda dan bisa meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan langsung bisa datang ke Posko yang sudah ada dan sudah disiapkan oleh tim yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang dan bekerja sama dengan banyak pihak. Atau bisa datang ke kantor TIMES Indonesia di TIMES SQUARE IJEN, Jl Besar Ijen No 90-92 Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, atau bisa klik link website ini: timesindonesia.co.id

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES