Gawainesia

Credit Suisse: 2016 Bisnis Musik Global Tumbuh Subur

Selasa, 19 Juli 2016 - 12:22 | 50.32k
Ilustrasi (foto:compusiciannews)
Ilustrasi (foto:compusiciannews)

TIMESINDONESIA, MALANG – Credit Suisse baru-baru ini merilis laporan tentang optimisme masa depan bisnis rekaman musik. Credit Suisse berharap terjadinya perubahan yang signifikan, khususnya dalam ranah konsumsi musik terhadap pembayaran streaming yang akan mendorong masa pertumbuhan struktural dalam industri.

Selain itu Credit Suisse juga mengungkap, banyaknya investor yang fokus disebabkan konten musik yang bernilai tinggi. Khususnya konten musik sesuai laporan terbaru Global Music.

Advertisement

Analisis Credit Suisse ini menunjukkan industri musik global akan kembali ke pertumbuhan yang berkelanjutan pada tahun 2016. Hal ini salah satunya dipengaruhi banyaknya layanan streaming musik. Pihaknya mengatakan asumsi ini didasarkan pada masuknya 20% populasi dewasa di 10 pasar musik top dunia.

Selain itu investor konsen melihat pasar konten dalam dunia hiburan dalam beberapa tahun terakhir dan mereka telah mengangkat konten tersebut untuk TV dan film.

"Hal ini sebagian karena tampaknya pemilik IP konten musik (label rekaman dan penerbit musik) telah bertahun-tahun migrasi dari fisik ke format digital di depan mereka, dan terlihat lemah diposisikan untuk mengontrol ekonomi distribusi digital karena mereka saat ini bergantung pada agregator digital tunggal, yaitu Apple.” Demikian Credit Suisse.

"Namun, kami pikir perubahan besar dalam konsumsi musik sedang berlangsung - munculnya layanan streaming musik berbayar, yang secara substansial akan meningkatkan posisi kompetitif dan profitabilitas dari tiga bidang muski yang ada," tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES