
TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, MALANG – Keterbatasan fisik tak menyurutkan langkah Benjamin Tan, menelurkan karya lukisan fenomenalnya.
Menggunakan mulutnya saat melukis, nama Benjamin Tan sudah malang melintang di dunia seni lukis internasional.
Advertisement
Ia yang tergabung dalam Assosiation Mouth and Foot Painting Art (AMFPA) bersama pelukis lain asalMalang, Sodikin, memiliki karakteristik tersendiri dalam karyanya.
Lukisannya yang bergaya naturalis, tak pelak memantik decak kagum setiap orang yang melihatnya.
“Kalau melukis dengan mulut, ada berbagai kesulitan. Tapi itu sudah menjadi kebiasaan Pak Benjamin,” kata Lia Benjamin, istri Benjamin Tan, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Malang, beberapa menit lalu.
Hasil karya Benjamin, kata dia, hampir selalu dikirim ke AMFPA, yang berkantor di Swiss. Di sana, berbagai lukisan yang diproses dengan menggunakan tangan dan kaki, dipajang dan dipamerkan.
“Kami juga mendapat royalti dari setiap lukisan yang Pak Benjamin hasilkan,”
Diceritakan, sejak lahir, Benjamin memiliki tubuh normal seperti umumnya manusia. Menginjak usia dua tahun, ia menderita sakit panas dan mendapat perawatan medis.
Setelah dirawat itu, Benjamin, malah mengalami lumpuh bertahap, hingga tangan dan kakinya tak bisa lagi digerakkan.
“Karena lumpuh, Pak Ben tidak putus harapan. Ia tetap berusaha mandiri, akhirnya beliau belajar secara autodidak menggambar beberapa objek,” terangnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Satria Bagus |
Sumber | : = |