Gaya Hidup

Si Kecil Hobi Coret Dinding, Ini Alasannya

Jumat, 03 Februari 2017 - 01:19 | 162.41k
ILUSTRASI - Seorang anak sedang mencoret coret tembok (Foto: tempo)
ILUSTRASI - Seorang anak sedang mencoret coret tembok (Foto: tempo)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setiap rumah yang ada anak kecilnya pasti dindingnya tak pernah selamat. Anak lebih suka menggambar, mencoret-coret di dinding rumah, meski sudah disediakan kertas atau papan tulis.

Menurut para ahli, kebiasaan mencoret-coret ini merupakan salah satu cara untuk melatih perkembangan motorik halusnya, perkembangan ini nantinya akan dibutuhkan untuk membantu anak menulis dan menggambar.

Advertisement

Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi si kecil untuk mengungkapkan atau mengekspresikan dirinya, meskipun gambar yang dihasilkan terkadang tidak bisa dimengerti oleh orangtua.

Dilansir dari Family.go.com coretan yang dihasilkan oleh si kecil berbeda-beda tergantung pada usianya, yaitu:

Coretan acak terjadi pada usia 12-30 bulan (2,5 tahun)
Pada usia ini anak masih belajar untuk memegang pensil warna dan membuat tanda atau garis di atas kertas. Anak-anak cenderung mengalami kenikmatan kinestetik, yaitu kesenangan atau kenikmatan untuk bergerak dan membuat tanda. Coretan yang dihasilkan masih acak dan tidak teratur serta cenderung menghasilkan garis panjang sepanjang kertas atau tembok.

Coretan terkontrol terjadi pada usia 2,5-3 tahun
Pada usia ini anak mulai menggunakan gerakan pergelangan tangan, mengontrol coretannya dan membuat gambar yang lebih kecil. Namun coretan yang dihasilkan belum sepenuhnya bisa dimengerti orang lain, dan juga anak masih suka menggambar atau mencoret-coret tembok.

Coretan yang dihasilkan mulai berbentuk, terjadi pada usia 3-4,5 tahun. Anak-anak mulai memegang krayon dengan menggunakan jari serta sudah mampu membuat berbagai garis dan bentuk serta gambarnya sudah mulai bisa dimengerti. Selain itu anak-anak juga cenderung 'mengisahkan' atau ada cerita di balik gambar yang dibuatnya.

Preskematik terjadi pada usia 4,5-7 tahun
Anak mulai menggambar simbol-simbol seperti garis yang meliuk-liuk, lingkaran, spiral, angka-angka dan sesuatu yang mulai menyerupai objek sebenarnya. Tapi anak-anak masih belajar untuk mengungkapkan sesuatu pada orang lain melalui gambarnya.

Orangtua sebaiknya tidak melarang kegiatan anaknya ini, karena banyaknya larangan yang diterima oleh si kecil akan menghambat sisi kreativitas anak untuk berani mengekspresikan dirinya. Selain itu larangan yang diberikan atau memarahinya tidak akan memberitahu anak apa yang salah dan bagaimana yang benar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES