
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Orang tua sering kesal jika anak selalu bertanya hal aneh atau ketika mereka tidak bisa diam. Namun, Anda tak perlu selalu memarahi anak karena hal ini bagian dari proses tumbuh kembangnya yang memang kadang membuat orang tua kewalahan.
Para psikolog berpikir bahwa membatasi anak dalam hal tertentu memang membuatnya merasa lebih aman dan tenang. Sebaiknya orang tua tidak langsung memarahi anak jika melakukan hal yang membuat kesal.
Advertisement
Laman Bright Side memberikan daftar 9 hal yang seharusnya tidak dijadikan alasan orang tua untuk memarahi anak meski kelihatannya membuat kesal.
1. Bertanya Banyak Hal
Dalam masa pertumbuhannya, anak akan memiliki banyak pertanyaan tentang apa yang ia lihat, dengar dan rasakan. Seringkali, pertanyaan-pertanyan ini membuat orangtua kewalahan.
Sebaiknya orangtua bersabar dalam menjawab berbagai pertanyaan yang dia ajukan. Proses ini membantu tumbuh kembangnya sekaligus juga menguatkan ikatan emosional antara orangtua dan anak.
2. Menangis
Tak perlu memarahi anak saat dia menangis. Jangan juga meledeknya karena mengeluarkan airmata. Anak-anak merasakan segala sesuatu lebih dalam daripada orang dewasa. Cari tahu apa yang membuat anak menangis dan bantu dia menemukan solusinya.
3. Sedikit 'Serakah'
Anak-anak berhak merasa posesif atas benda yang ia miliki. Memaksanya memberikan mainan kesukaan pada orang lain bisa berdampak buruk.
Cobalah untuk memintanya meminjamkan mainan yang sedang tidak ia pakai pada anak lain. Ajarkan cara berbagi dengan baik tanpa perlu memarahi anak karena ingin menyimpan mainannya sendiri.
4. Berkata 'Tidak'
Anak juga memiliki hak untuk berkata tidak. Melarang mereka berkata tidak atau menolak perintah Anda, sama saja dengan menyalahi haknya.
Cobalah untuk membuat kesepakatan dengan anak jika Anda ingin dia melakukan hal yang tidak ia sukai. Jelaskan mengapa terkadang ia harus melakukan sesuatu meskipun dia tidak mau melakukannya.
5. Berisik
Ketika anak berisik saat bermain, biarkan mereka. Masa kanak-kanak adalah waktu di mana mereka bebas bermain atau menyanyi sepuasnya. Karena ketika dewasa, mereka akan dibebani oleh berbagai tanggung jawab. Jadi, biarkan anak menikmati masa kecilnya dengan bahagia.
6. Merasa Takut
Anak kecil seringkali merasa takut pada orang yang baru ditemui atau saat dia pergi ke dokter. Hal ini wajar dan orangtua tak perlu memarahi anak karena ketakutannya. Lebih baik yakinkan dia bahwa ayah dan ibunya selalu ada bersamanya dan tidak ada yang perlu ditakuti.
7. Memiliki Rahasia
Seiring bertambahnya usia, anak memiliki kebutuhan untuk sebuah privasi. Kepercayaan anak sangatlah berharga sehingga orang tua harus menjaga kepercayaan tersebut dengan tidak memaksanya berbagi rahasia atau membaca buku harian mereka tanpa ijin.
Orangtua memang perlu mengetahui apa saja yang terjadi dalam hidup anak, namun hal tersebut bisa dilakukan tanpa menghancurkan kepercayaannya terhadap orangtua.
8. Merasa Marah atau Iri
Anak-anak adalah manusia yang juga memiliki perasaan marah dan iri hati. Ingatlah bahwa kemampuan mereka mengendalikan emosi belum sekuat orang dewasa.
Tidak seharusnya anak dimarahi karena ia menunjukkan perasaan marah atau iri. Sebaliknya, ajari anak untuk mengekspresikan perasaannya dengan lebih baik dan tidak menyakiti orang lain, baik dengan ucapan maupun perbuatan.
9. Membuat Kesalahan
Tidak ada orang yang suka berbuat kesalahan, apalagi kalau ditegur di depan umum. Memarahi anak karena kesalahan yang ia lakukan, akan membuatnya takut melakukan hal yang sama seumur hidupnya. Sebaiknya berikan anak pengertian dengan kata-kata yang halus agar anak tidak melakukan kesalahan lagi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Siska Febrina |
Sumber | : The Asian Parent |