Viu Jadi Official OTT Partner Arch Project Fest Film Musik Makan Surabaya

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Viu menjadi official OTT Partner Arch Project Fest Film Musik Makan Surabaya di Surabaya Town Square, Sabtu (27/4/2019).
Industri perfilman yang berbasis di Silicon Valley, USA, ini berkomitmen untuk mengangkat konten lokal yang diproduksi oleh sineas lokal namun dengan kualitas serta daya tarik internasional.
Advertisement
“Viu hanya menayangkan film disesuaikan karakter dan kebutuhan di Negara tersebut, visi kami di Indonesia agar pemirsa dapat menyaksikan tayangan yang berkualitas secara konten,” terang Myra Suraryo, Senior Vice President Marketing Viu, saat dijumpai di sela nonton bareng film Halustik, pemenang Viu Pitching Forum 2018 karya mahasiswa Insititut Teknologi Bandung (ITB), Sally Anom.
Bentuk dedikasi itu antara lain memfasilitasi sineas untuk terus bergerak dengan menyediakan kesempatan bagi sineas berbakat Indonesia unjuk karya di panggung internasional.
Salah satunya adalah meningkatkan kualitas sumber daya melalui Viu Pitching Forum (VPF) dan Viu Short (VS) yang dilakukan di beberapa kabupaten sebagai daerah yang tidak mendapatkan akses. Sedangkan untuk daerah yang mampu, Viu akan membuka diri berkolaborasi menyediakan forum, kurikulum hingga mentor.
Myra mengakui jika Indonesia masih minim screen bagi karya lokal. Layar yang disediakan pihak swasta 90 persen diberikan untuk tayangan Hollywood.
Terbatasnya wadah official di Indonesia yang meregulasi, lembaga sensor tanpa regulasi penayangan lokal, tidak ada wadah resmi yang mendanai film dan tidak ada wadah resmi yang membawa karya anak bangsa ke kancah internasional menjadi masalah bagi perkembangan industri perfilman anak Negeri.
Viu muncul sebagai wadah yang membawa talenta anak Bangsa menuju kancah internasional. “Dengan harapan terbentuk ekosistem konten kreatif yang mapan,” katanya.
Myra menambahkan, dalam jangka panjang seharusnya perfilman bisa menjadi subsektor ekonomi kreatif yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi perfilman Indonesia. “Viu menciptakan dan menjaga ekosistem dalam industri perfilman Indonesia dan Viu menjangkau seluruh pelosok Indonesia,” tandasnya.
Viu akan memberikan kesempatan pendanaan ide kreatif, pendistribusian karya baik di platform Indonesia maupun negara lain hingga festival film internasional bagi sineas Indonesia.
Viu Professional, Viu Pitching Forum bagi Semi profesional yang ada di Indonesia akan mendapat akses pendidikan maupun pendanaan. Sineas muda semi profesional juga berkesempatan mengikuti pelatihan Viu Short Camp selama tiga minggu untuk menghasilkan film pendek.
Bagi pemenang Viu Short akan memperoleh program beasiswa kuliah sinematografi di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) selama empat tahun penuh dan dibayar secara profesional sebagai asisten dalam proses pembuatan film di Viu. Mereka kemudian akan dikembalikan ke kotanya untuk mengembangkan subsektor perfilman nasional.
“Biaya distribusi dan promosi juga akan dibantu oleh Viu, untuk semi profesional masuk dalam Viu Pitching Forum yang akan memberi pendidikan bagaimana menjembatani ide cerita mereka untuk menjadi investasi,” ulas Myra.
Viu mendukung berbagai komunitas film agar di setiap kota memberikan edukasi, karena setiap kota berhak mendapat pendidikan wirausaha perfilman. “Kita pancing mereka dengan mulai menonton hasil karya Indonesia,” jelas Myra.
Viu mengajak seniman bisa berfikir secara bisnis agar hasil karya semakin banyak dinikmati oleh seluruh dunia. Jika hasil karya tersebut telah memberi inspirasi atau efek positif maka dengan sendirinya akan mendapatkan financial reward yang akan berguna bagi seniman untuk menghasilkan karya lebih baik lagi.
Sedangkan faktor pendukung kesuksesan sebuah film didukung kualitas yang bagus secara teknis maupun alur cerita yang baik agar menginspirasi penonton. “Ketika sebuah hasil karya bisa memutar roda perekonomian dan bahkan bisa membuka usaha lebih banyak lagi banyak industri perfilman itu yang disebut good performance business,” pungkasnya.
Surabaya mendapat kesempatan pemutaran film Halustik yang telah tayang di 17 negara. Halustik sendiri merupakan film bergenre komedi romantis yang diperankan oleh Tara Basro, Richard Kyle, dan telah tayang di 17 negara.
Bercerita mengenai fenomena di mana kaum milenial mulai tertarik lebih dekat pada alam dan spiritual.
Kisah persahabatan dua wanita yang mengalami masalah besar dalam hidupnya namun kembali menemukan kedamaian usai menjalani perjalanan spiritual yang dimulai dari Nepal. Pada akhirnya mereka tidak hanya berhasil menyembuhkan diri sendiri tapi juga menyembuhkan banyak orang.
Film produksi Viu ini sukses membuat penonton Arch Project Fest Film Musik Makan Surabaya di Surabaya Town Square memberi acungan jempol. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Surabaya |