Awas, Ketergantungan pada Smartphone Bisa Memicu Amnesia Digital

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penelitian Kaspersky Lab mencatat jika kebanyakan orang dewasa ini sangat bergantung pada smartphone mereka. Akibatnya jika ponsel pintar mereka hilang maka muncul fenomena yang disebut Amnesia Digital.
Ketergantungan pada ponsel membuat banyak oranng mempercayakan data-data yang paling penting dalam perangkat digital mereka. Walhasil saat perangkat mereka raib, kejadian itu menjadi suatu hal yang dianggap gawat.
Advertisement
Hasil penelitian Kaspersky Lab menunjukkan bahwa 44 persen pekerja kantoran mengaku membuat catatan secara digital pada saat rapat. Akibatnya, mereka seringkali tak memahami maksud si pembicara yang tergambarkan secara kontekstual, emosional ataupun perilaku.
Selain itu, survei tersebut juga menyebut 13 persen orang mengaku bahwa jika mereka kehilangan catatan digital mereka, maka mereka akan mengalami kebingungan.
Selain itu ditemukan pula banyak pelaku bisnis profesional yang bersedia tidak mendengarkan secara aktif dalam pertemuan, dan menggantinya dengan hal yang lebih mudah seperti mengetik catatan dan memiliki catatan real-time dari rapat atau presentasi.
Empat puluh enam persen dari mereka yang disurvei percaya bahwa catatan-catatan faktual ini jauh lebih baik dari suara. Enam puluh tujuh persen responden juga setuju bahwa catatan digital lebih mudah untuk dicadangkan dan dibagikan daripada mengandalkan memori.
Banyak orang sangat bergantung pada catatan yang disimpan dalam 'memori eksternal' bahkan meski itu rentan hilang atau rusak. Untuk itu, alangkah pentingnya tidak mengeksklusifkan diri pada teknologi macam smartphone semata, namun juga menyeimbangkannya dengan metode manual. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |