Rajin Keramas Tapi Kepala Masih Gatal, Apa Sebabnya?

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gatal di kepala memang membuat tak nyaman, apalagi jika dilakukan di depan banyak orang. Ternyata rajin keramas tidak menjamin kepala Anda bebas dari gatal. Berikut ini beberapa Penyebab gatal di kepala.
1. Ketombe
Advertisement
Ketombe adalah penyebab paling sering gatal di kulit kepala. Jika kulit kepala kering dan gatal, serta terlihat serpihan putih seperti kerak di rambut atau di bahu, kemungkinan besar Anda memiliki ketombe.
Normalnya, terdapat jamur yang hidup di kulit kepala dan di kulit bagian tubuh lainnya yang berambut. Namun, jika jamur terlalu banyak, tubuh akan memberikan respons peradangan, sehingga menyebabnya gatal dan terjadinya ketombe.
Pada kasus yang ringan, ketombe dapat diatasi dengan menggunakan sampo yang mengandung selenium atau zinc pyrithione. Keduanya bisa membantu mengendalikan produksi jamur.
Namun, pada kasus yang lebih berat, Anda mungkin perlu berobat ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Misalnya dengan obat antiradang, antijamur dalam bentuk sampo atau krim, dan lain-lain.
2. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kulit atau kulit kepala merah, meninggi, serta bersisik yang bentuknya menyerupai kepulauan. Penderita juga biasanya akan mengalami keluhan gatal di kulit kepala.
Penyebab pasti dari psoriasis masih tidak diketahui. Namun, psoriasis memiliki risiko diturunkan dalam keluarga. Pengobatan psoriasis harus dengan dokter spesialis kulit. Pengobatannya meliputi obat antiradang, sampo yang mengandung tar batubara, atau asam salisilat.
3. Tinea capitis
Tinea capitis adalah infeksi jamur yang sering diketahui sebagai kurap atau ringworm. Infeksi jamur ini berbeda dengan ketombe biasa. Infeksi tinea capitisdapat menginfeksi hingga ke dalam folikel rambut, sehingga menyebabkan pulau-pulau bulat yang botak, yang dapat membesar seiring dengan waktu.
Kulit kepala juga bisa mengalami kemerahan dan dapat meninggi, serta terdapat bintik-bintik hitam. Penderita juga akan mengalami gatal di kulit kepala. Pengobatannya tidak hanya dengan obat oles (topikal), tetapi mungkin butuh obat oral.
4. Kutu rambut
Kutu rambut sering dikaitkan dengan kebersihan yang kurang. Padahal, faktanya kutu rambut menyenangi lingkungan yang bersih. Kutu rambut dapat menyerang kulit kepala semua orang, bukan hanya anak usia sekolah.
Biasanya, kutu rambut bisa diatasi dengan penggunaan sampo yang mengandung pyrethrin atau permethrin.
5. Reaksi alergi
Penyebab gatal di kepala lainnya adalah alergi. Alergi dapat terjadi akibat pemakaian cat rambut, shampo, atau karena kondisi medis seperti eksem atau dermatitis atopi. Reaksi alergi biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika sudah menghindari pemicunya (alergen). Jika reaksi terus berlangsung, sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter spesialis kulit. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |