Gaya Hidup

Komunitas Doodle Art Jember Kampanyekan Go Green Lewat Pelatihan Seni Lukis

Sabtu, 23 November 2019 - 18:51 | 207.58k
Para peserta pelatihan seni lukis doodle art oleh Komunitas Doddle Art Jember tampak sibuk membuat karya di atas media tote bag masing-masing, Sabtu (23/11/2019). (Foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)
Para peserta pelatihan seni lukis doodle art oleh Komunitas Doddle Art Jember tampak sibuk membuat karya di atas media tote bag masing-masing, Sabtu (23/11/2019). (Foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBERDoodle art merupakan seni lukis yang belakangan ini menjadi tren di tanah air. Seni yang kental dengan budaya pop (pop culture) tersebut pada umumnya digandrungi oleh kaum milenial.

Ketenaran doodle art yang khas dengan karakter dalam lukisan yang berkumpul atau berdempetan juga dirasakan di berbagai daerah. Salah satunya di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Advertisement

Bahkan, di Jember terdapat komunitas khusus penggemar doodle art. Namanya Doodle Art Jember.

Doodle-Art-2.jpg

Komunitas ini telah berdiri cukup lama. Yakni pada 16 November 2017. Sejak didirikan, komunitas tersebut rutin mengadakan pelatihan mengenai cara membuat seni lukis bergaya doodle art. Seperti pelatihan doodle art yang diadakan oleh komunitas ini di Lippo Plaza Jember, Sabtu (23/11/2019). Kegiatan tersebut juga didukung oleh TIMES Indonesia sebagai media partner.

Pendiri sekaligus ketua Komunitas Doddle Art Jember M. Rizal Herlambang mengatakan bahwa setiap sebulan sekali komunitasnya mengadakan pelatihan doodle art. Pelatihan tersebut tidak hanya untuk sesama anggota, namun juga untuk masyarakat umum atau pemula di bidang doodle art.

"Pelatihan yang kami adakan ini sederhana. Yakni memperkenlkan bagaimana cara membuat karya doodle art melalui sejumlah media. Nah, media kali ini adalah tote bag," kata pria yang akrab disapa Embang tersebut saat diwawancarai TIMES Indonesia di lokasi pelatihan.

Embang menerangkan bahwa tote bag dipilih sebagai media lukis doodle art karena alasan tertentu. Yakni untuk ikut mengkampanyekan gerakan anti-kantong plastik.

"Karena bulan November ini bulannya Go Green, kami ingin mengkampanyekan gerakan anti-kantong plastik melalui pelatihan doodle art yang menggunakan tote bag. Kami ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan tote bag daripada kantong plastik," ujar mahasiswa semester 5 di Universitas Brawijaya Jurusan Seni Rupa Murni itu.

Lebih lanjut, Embang menerangkan bahwa tidak ada teknik khusus untuk membuat karya lukis doodle art. Menurutnya, yang dibutuhkan adalah imajinasi yang tinggi serta keterampilan.

Doodle-Art-3.jpg

"Selain itu juga memperhatikan media lukisnya. Misal kalau mau pakai kanvas kita pakai spidol yang mana yang cocok," tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan Anna Wijayanti. Anna merupakan anggota Komunitas Doddle Art Jember dan juga pelatih dalam pelatihan seni lukis doodle art yang digelar hari ini.

Dia menerangkan bahwa pelatihan yang diadakan pihaknya tidak hanya diikuti oleh peserta yang jago di bidang doodle art. Namun juga diikuti oleh kalangan awam atau pemula di bidang seni itu.

Anna mengungkapkan, membuat karya lukis doodle art memang tidak sulit. Namun, beda halnya bagi para pemula.

Dia menerangkan, pada umumnya kesulitan yang dirasakan oleh pemula dalam membuat doodle art yakni menentukan objek apa yang akan digambar di media lukis.

"Biasanya para pemula bingung mau mulai melukis apa. Mereka juga bingung untuk berimajinasi seperti apa. Oleh sebab itu mereka butuh didampingi," ujar Anna.

Perempuan asal Kecamatan Ambulu, Jember yang mulai terjun di dunia seni lukis doodle art sejak 2016 tersebut mengatakan, waktu yang dibutuhkan bagi para pemula agar mahir membuat karya lukis doodle art tergantung dengan semangat belajar.

"Kalau dia semangat belajar dan selalu berlatih maka dia akan lebih cepat terbiasa membuat doodle art," terangnya.

Dia juga menambahkan, seseorang yang mahir dalam membuat karya lukis doodle art juga dapat membawa berkah.

"Seperti saya, saya menjual tas tote bag dan juga pakaian yang terdapat lukisan doodle art yang saya buat sendiri. Pembeli juga bisa memesan desain lukisan yang sesuai keinginannya, nanti saya bisa buatkan," tuturnya.

Salah satu peserta pelatihan doodle art, Lutfiah Yuniatur Aini yang merupakan pelajar di SMP Negeri 3 Jember mengatakan bahwa dirinya sudah lama tertarik dengan seni lukis doodle art.

"Sudah sejak SD kelas 6 saya suka doodle art," kata Lutfiah.

Meski masih berusia belia, kemampuan Lutfiah dalam membuat karya lukis doodle art patut diperhitungkan. Bahkan dengan kemampuannya tersebut, cita-citanya juga tidak bisa diremehkan. "Saya berharap ke depan bisa jadi seniman doodle art," ujarnya malu-malu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES