
TIMESINDONESIA, MALANG – Suasana nampak berbeda di Pullman Barbershop kali ini. Pasalnya pelayanan kali ini bernuansa heritage atau tempo dulu.
Karyawan dan pemilik barbershop dengan kelas menengah ke atas ini memakai pakaian adat Jawa lengkap dengan blangkon untuk karyawan laki-laki. Serta jarit untuk karyawan perempuan.
Advertisement
Di hari jadinya yang ke-4 ini, pemilik Pullman Barbershop mengangkat tema Malang Heritage sebagai bentuk dukungannya terhadap pemerintah Kota Malang yang sebelumnya telah menyajikan nuansa Malang Tempoe dulu di kawasan Kayu Tangan.
Pullman akan mengganti seragam karyawan Pullman dengan nuansa batik Malangan serta dekorasi topeng Malangan.
“Tepat di hari jadi Pullman yang ke-4, Pullman akan mengubah konsep menjadi heritage seperti seragam batik Malang dan dekorasi,” jelas Mayesti Putri pemilik Pullman Barbershop.
Bertajuk “Asli Malang Gak Lali Malang”, Pullman Barbershop yang terkesan kebarat-baratan akan tetap menonjolkan budaya Malang supaya tidak hilang.
“Alasannya kita asli Malang jadi supaya budaya Malangan tidak hilang karena Barbershop ini memiliki nama dan suasana yang kebarat-baratan dan ingin mengubah brand image menjadi asli Malang,” tutupnya.
Salah satu pengunjung Pullman Barbershop, Michael mengatakan sangat puas dengan pelayanannya dan ia takjub dengan pakaian Jawa yang dikenakan sang kapper.
“Iya barbershop ini rekomendasi dari supir saya, dan saya sangat puas dengan pelayanannya”, ujar pria asal Jerman ini.
Untuk diketahui Pullman Barbershop yang berada di Jl. Jaksa Agung Suprapto No.1, Oro-oro Dowo, Kec. Klojen, Kota Malang ini mematok harga dari 50 ribu hingga 100 ribu rupiah. Dengan jam operasional pukul 09.00- 21.00 WIB setiap hari. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Malang |