Masih Dianggap Remeh, Ini Pentingnya Tes Pendengaran Bayi Baru Lahir

TIMESINDONESIA, MALANG – Pentingnya tes pendengaran untuk bayi baru lahir seringkali dianggap remeh. Padahal, tes ini mengambil peran yang cukup penting. Salah satunya adalah mendeteksi potensi tuli sejak dini.

Namun, sayangnya tes pendengaran seringkali diremehkan oleh para orang tua karena dianggap tidak penting. Seringkali para orang tua memilih untuk melewati tes pendengaran awal untuk bayi usai kelahiran. Hal ini menyebabkan deteksi dini gangguan pendengaran menjadi terlambat.

Advertisement

“Kan kasihan kalau misalnya kita tahunya si anak ini tidak bisa mendengarnya sudah terlambat. Padahal kalau masih bisa tahu lebih dini kan bisa dicegah,” jelas Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT), dr Andrew Halim Sp THT KL, Minggu (29/12/2019).

Gangguan pendengaran hingga tunarungu sangat mempengaruhi pertumbuhan buah hati. Karena seluruh rangsangan belajar dipengaruhi oleh panca indra.

“Kan bisa membayangkan kita dikasih Tuhan lima indra terus berkurang satu. Pasti kan nanti akan mempengaruhi pertumbuhan belajarnya. Bukannya saya bilang kalau orang tunarungu atau gangguan pendengaran itu kurang pintar, tapi kasihan anaknya juga kan kalau bisa dicegah ternyata terlambat,” lanjut dr. Andrew.

Seringkali yang membuat para orang enggan melakukan tes pendengaran dikarenakan biaya yang cukup mahal. Namun, dibandingkan dengan efek jangka panjang dan masa depan masih terhitung murah.

“Masa depan juga akan terjamin dengan tes pendengaran dini, kan kalau bisa mendengar lebih baik di awal artinya si anak bisa belajar lebih baik di awal,” paparnya.

Menyongsong resolusi dunia tahun 2020 anti tuli, dr. Andrew berharap pemerintah mampu turut serta dalam memberikan kesadaran pentingnya tes pendengaran dini, terutama bagi bayi baru lahir. Dengan begitu masyarakat mampu lebih sadar akan pentingnya merawat indra pendengaran. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.