
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anak didiagnosis mengalami ADHD, apa yang harus dilakukan? ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan sistem saraf dengan bentuk gangguan perilaku berupa ketakmampuan memusatkan perhatian, tidak bisa mengendalikan reaksi spontan yang ia keluarkan, impulsif dan hiperaktif.
ADHD berpotensi menyebabkan masalah dalam kehidupan pergaulan anak, sehingga harus segera ditangani. Anak yang mengidap ADHD cenderung dianggap sebagai pengganggu, pembuat onar, berisik, malas, bodoh, dan sebagainya.
Advertisement
Anak yang mengidap ADHD memerlukan penanganan khusus, tidak bisa diperlakukan sama seperti anak normal pada umumnya. Berikut beberapa cara mendidik anak ADHD agar keaktifannya dapat terkendali.
1. Jujurlah kepada anak Anda tentang ADHD yang diidapnya
Para orangtua tidak dianjurkan untuk merahasiakan tentang ADHD kepada anaknya. Katakanlah sejujur-jujurnya kepada anak Anda tentang ADHD yang mereka idap.
Dengan terbuka kepada anak Anda tentang kondisi mereka, Anda meringankan stigma ADHD yang ada pada anak Anda. Anak-anak perlu mengetahui kedaan mereka yang sebenarnya dan mengerti bahwa mereka dapat mengontrol hal tersebut.
2. Menciptakan waktu tidur yang rutin
ADHD dapat menyebabkan masalah tidur yang justru dapat membuat gejala makin parah. Banyak anak dengan ADHD berulang kali bangun di tengah malam sehingga pola tidurnya kacau. Menciptakan kebiasaan tidur tepat waktu dapat mengatasi masalah ini.
3. Menerapkan disiplin positif
Upayakan untuk selalu memberinya kasih sayang dengan menghargai atau memuji dirinya ketika melakukan tindakan yang baik. Jangan hanya mengucapkan terima kasih ketika dia membantu Anda, tapi singgung juga usaha yang dia lakukan. Misalnya seperti kalimat, “Terima kasih sudah membantu ibu mencuci piring.” Dengan cara ini anak jadi tahu tindakan apa saja yang tergolong baik.
4. Bantu anak menemukan kelebihan mereka
Anak-anak pengidap ADHD sering dikucilkan. Hal ini dapat menyebabkan anak tersebut merasa tidak punya harga diri dan depresi. Di sinilah, orangtua berperan untuk membangkitkan kembali semangat anak-anak mereka. Biasanya, kalau anak-anak ADHD ini menaruh minat dalam satu hal, anak-anak ini bisa menguasai hal tersebut setara dengan kemampuan untuk orang-orang 5 tahun di atas umur mereka.
5. Jangan menghadapi sendirian
Anak pengidap ADHD membutuhkan sistem pendukung yang terstruktur. Asuhlah anak sambil berteman dengan orang tua lain yang juga mempunyai anak dengan penyakit yang sama. Dengan begitu akan lebih mudah menjalani kesulitan dalam mengurus anak-anak dan bisa bersandar dengan orang lain.
6. Ikuti rencana perawatan
Dokter anak akan menyediakan rencana perawatan rinci, termasuk obat-obatan dan terapi tambahan. Anak-anak dengan ADHD secara alami merasa terganggu, dengan begitu perlu memastikan rencana dengan hati-hati.
Jangan menyimpang dari rencana perawatan kecuali mendapatkan izin dari dokter anak. Komunikasilah dengan dokter jika melihat gejala baru pada anak. Baik itu gejala semakin memburuk, gejala baik, dan efek samping.
Itulah berbagai cara yang bisa dilakukan dalam mengasuh anak ADHD. Kunci penting dalam mengasuh anak ADHD atau hiperaktif adalah orang tua harus sabar dan bisa mengontrol emosi agar anak tidak tambah tertekan menghadapi kondisinya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |