
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beberapa hari belakangan ini ramai perbincangan tentang seorang psikolog yang melakukan pelecehan kliennya. Namun, setelah ditelusuri psikolog yang dimaksud ternyata "psikolog palsu". Lalu, bagaimana memilih psikolog yang benar agar kita terhindar dari berbagai bentuk kejahatan dan mendapatkan solusi untuk mengatasi masalah yang kita hadapi.
Melansir dari berbagai sumber, berikut hal yang bisa Anda lakukan untuk memilih psikolog.
Advertisement
1. Pastikan memiliki gelar psikolog
Seseorang dinyatakan sebagai psikolog jika telah melewati pendidikan sarjana psikologi (S1) dan magister profesi psikologi (S2) secara linear. Yang bisa dilihat apa seseorang adalah psikolog atau bukan adalah dari gelar di belakang namanya seorang psikolog memiliki gelar M.Psi., Psikolog.
2. Memiliki lisensi atau izin praktik dan terdaftar di HIPMI
Psikolog harus memiliki lisensi atau izin praktik resmi yang terdaftar di Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). HIMPSI adalah satu-satunya lembaga resmi yang memiliki kewenangan untuk memberikan sertifikat dan izin praktik psikologi (SIPP) untuk psikolog.
3. Kumpulkan Referensi
Untuk memilih psikolog terpercaya, penting sekali untuk mengumpulkan referensi dari banyak pihak. Jika bisa, tanyakan secara spesifik keahliannya berdasarkan masalah yang kamu hadapi. Apabila Anda menemukannya melalui internet, pastikan kembali latar belakang mereka, jangan sampai tertipu.
4. Cek tempat praktik
Selanjutnya, Anda bisa mencaritahu tentang keberadaan tempat praktiknya. Anda bisa memperhitungkan jam kunjungan dan gambaran bagaimana pelayanannya nanti. Usahakan memilih psikolog yang membuka praktik di dekat rumah, agar jika sewaktu-waktu butuh, Anda bisa segera mendatanginya.
Itulah 4 hal penting yang bisa Anda lakukan untuk memilih psikolog. Ingat, jangan sampai masalah Anda justru bertambah karena salah memilih psikolog. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |