
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia memiliki kucing ras yang beraneka ragam. Namun 3 kucing ras asli Indonesia ini keberadaannya kian terancam. Selain habitatnya yang kian tergerus, perburuan liar juga masih terus berlangsung.
Lantas kucing apa sajakah itu?
Advertisement
1. Kucing Congkok atau Leopard Cat (Prionaliurus Bengalensis)
2020 Shutterstock
Kucing congkok punya postur tubuh yang mirip dengan kucing pada umumnya. Ia bercorak totol hitam di bagian punggung dan pinggul. Tekstur bulu halus dan pendek, lalu ekornya lebih panjang sekitar setengah badannya.
Pada bagian atas tubuhnya berwarna emas cerah hingga kecoklatan. Bagian bawah perut berwarna putih dengan totol-totol coklat tua. Hidung besar dan lebar, serta kulit hidung berwarna merah dengan garis luar hitam.
Kucing congkok dapat dijumpai di Sumatera, Kalimanta dan Jawa. Meski demikian persebaran kucing cangkok juga cukup luas hingga ke Pakistan, China, hingga Filipina.
Satwa liar ini statusnya diilindungi berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dan dalam Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Hewan.
The International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan kucing ini sebagai spesies risiko rendah. Hal karena persebarannya yang luas tetapi terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan di beberapa bagian persebaran.
Khusus di Indonesia, kucing ini terdaftar pada jenis hewan yang dilindungi akibat populasinya yang semakin langka.
2. Kucing Bakau atau Fishing Cat (Prionailurus Viverrinus)
2020 Brilio.net
Seperti namanya jenis kucing ras asli Indonesia ini kebanyakan tinggal di daerah sepanjang sungai, rawa-rawa bakau. Karena habitat aslinya yang mayoritas merupakan daerah perairan, kucing bakau ini menjadi spesies yang bisa beradaptasi menjadi perenang dan penangkap ikan. Oleh karena itu dijuluki dengan istilah Fishing Cat.
Warna asli dari jenis kucing ras asli Indonesia ini berwarna keabu-abuan dengan bintik gelap dalam goresan garis horizontal sepanjang tubuh. Bagian bawah tubuh berwarna putih dan bagian belakang telinga berwarna hitam dengan bintik-bintik putih.
Kucing bakau dewasa berpostur jauh lebih bongsor dibanding kucing lainnya. Selain itu kucing ini bertubuh kekar, berotot dengan kaki pendek dan ekor pendek dari satu setengah hingga sepertiga panjang tubuhnya.
Kucing bakau atau fishing cat, penyebarannya meliputi Asia Selatan dan Tenggara. 2008 IUCN mengklasifikan kucing bakau sebagai hewan yang terancam punah. Hal ini karena kucing bakau hanya terdapat di daerah yang dekat dengan lahan basah yang sekarang semakin rusak dan beralih fungsi.
3. Kucing Merah atau Bornean Bay Cat atau Bornean Red Cat (Pardofelis Badia)
2020 IUCN.com
Dari namanya saja kita dapat mengetahui kucing ini terdapat di Pulau Kalimantan. Kucing merah atau Bornean Bay Cat ini merupakan satwa liar yang dilindungi oleh pemerintah. Hal tersebut menurut Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa.
Kucing ini juga kerap disebut kucing batu Kalimantan. Kucing ini bercorak bulu dengan warna kemerahan. Ukuran dewasanya sekitar 50 hingga 60 sentimeter dengan panjang ekor sekitar 30-40 sentimeter. Berat tubuhnya sekitar 3 sampai 3,5 kilogram. Habitatnya tersebar mulai daerah hutan rawa, gambut, dataran rendah, hingga daerah perbukitan setinggi 500 meter di atas permukaan laut (m dpl).
Berdasarkan The International Union for Conservation of Nature (IUCN), Borneo Bay Cat juga terdeteksi menyebar hingga wilayah Malaysia (Sabah dan Serawak) dan saat ini statusnya menjadi genting atau dapat dikatakan bahwa jenis kucing ras asli Indonesia ini berstatus dua langkah menuju kepunahan di alam liar.
Hilangnya habitat dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit yang semakin marak merupakan ancaman serius bagi jenis kucing ras asli Indonesia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rizal Dani |