Gaya Hidup

Lewat Buku 'Ayana Journey to Islam', Ayana Moon Kisahkan Perjalanan Hidupnya

Selasa, 28 Juli 2020 - 19:51 | 129.97k
Ayana Moon (FOTO: instagram.com/@xolovelyayana)
Ayana Moon (FOTO: instagram.com/@xolovelyayana)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ayana Jihye Moon atau Ayana Moon menjadi wanita yang cukup populer di kalangan muslimah Indonesia dan Malaysia. Wanita mualaf asal Korea Selatan ini, pun bercerita tentang perjalanannya menemukan islam melalui buku yang berjudul 'Ayana Journey to Islam'. Buku Ayana ini pun diulas melalui kanal YouTube.

Ayana mengatakan bahwa ada perbedaan hidupnya sebelum dan sesudah menjadi mualaf. Ia menyebutkans secara pribadi, Ayana berasal dari keluarga yang baik, dan sangat disayang kedua orangtua. Mereka membiayai dan melakukan segalanya untuk Ayana.

Advertisement

"Aku adalah murid yang baik,dan punya banyak teman. Aku terkadang jadi 'sombong' dan kadang kurang mengapresiasi. Aku pikir aku akan mendapatkannya secara alami, yang mana aku layak mendapatkannya. Namun, setelah aku masuk Islam, aku mulai lebih bersyukur, menerima banyak hal dan membuka hatiku pada hal-hal lain," kata Ayana, dalam video unggahannya. 

Ayana menyebutkan, sebelum menjadi mualaf ia berada di golongan mayoritas. Tetapi sekarang aku ada di kaum minoritas karena memeluk agama Islam. Ia pun bertemu dengan beragam macam orang, kadang orang-orang kurang mampu yang tidak melanjutkan pendidikannya. 

"Terkadang aku harus menghadapi stigma negatif mengenai Islam sebagai Muslim Korea. Jadi menurutku kepribadianku berubah drastis," sambung Ayana.

Dalam video yang berdurasi 17.05 menit itu Ayana Moon pun mengungkapkan bahwa menjadi seorang muslim menjadi kehidupan yang penuh tantangan sebagai muslim di Korea Selatan. Tantangannya, umat muslim di Korea Selatang masih diberi stigma negatif. Karena itu, saat itu ia selalu berdoa dengan giat, juga bekerja dengan keras. 

"Karena aku sendirian di sana, dan aku sadar tidak ada yang bisa membantuku. Maksudku seperti keluarga. Ka Farah (sahabat Ayana di Malaysia) sangat membantuku, tapi dia punya anak dan punya kehidupannya sendiri. Aku tidak bisa hanya bergabung dengannya kan? Aku mesti jadi diriku sendiri, dan mencari pekerjaanku sendiri. Jadi aku harus bekerja sangat keras. Aku tidak pernah meninggalkan salat, aku berdoa dengan giat. Begitulah caraku menghadapi momen-momen tersebut. Meskipun aku sendiri, selalu berpikir aku tidak sendirian. Karena aku bersama Allah," terangnya Ayana.

Pada akhir videonya, wanita berusia 24 tahun itu menuturkan alasannya menulis buku mengenai perjalanannya menemukan Islam. Kata Ayana, dia ingin menginspirasi orang-orang lain. Ia pun juga berusaha menginspirasi orang-orang lain termasuk yang terlahir sebagai muslim juga. 

Menurutnya, "Terkadang yang terlahir Islam sering melupakan, apa saja yang mereka dapat dari Allah SWT. Begitulah kenapa aku ingin menulis bukuku sendiri. Dan aku juga suka baca buku. Akhir-akhir ini orang-orang suka nonton YouTube, Instagram atau media sosial lain. Mungkin aku ketinggalan zaman. Tapi aku lebih suka membaca sesuatu dan aku juga suka menulis," ucapnya.

Ayana Moon menyebutkan bahwa semua keuntungan dari penjualan buku yang berjudul 'Ayana Journey to Islam' ini sebagian disumbangkannya untuk pengobatan pasien kanker. (*)

Edisi-Rabu-29-juli-2020-Ayana-Moonn.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES