Anak Laki-Laki Bermain Boneka? Boleh Kok, Tapi Ini Catatannya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Umumnya anak perempuan bermain boneka. Namun bagaimana jika anak laki-laki ikut bermain boneka?
Psikolog anak Ajeng Raviando menegaskan bebaskan anak usia balita untuk bermain apa saja, termasuk bermain boneka bagi anak laki-laki. Sebab bermain boneka dapat mengasah imajinasi anak usia golden age itu.
Advertisement
"Mereka harus sudah mulai diasah daya imajinasinya karena akan mempengaruhi cara berpikirnya di masa depan. Maka dari itu, Anda disarankan agar tidak membatasi permainannya," ujarnya seperti dikutip dari wolipop.
Ia juga mengatakan tidak perlu mengokotak-kotakkan anak perempuan dan anak laki-laki, sebab semakin lama pemikiran meraka akan berkembang. "Tugas orangtua mendampingi anak saat bermain," tegasnya.
Ajeng menambahkan jika imajinasi anak sudah berkembang sesuai dengan usianya, orang tua dapat mengganti boneka sesuai dengan kesukaan atau imajinasi anak. Misalnya anak suka astronot, orang tua dapat mengganti boneka karakter astronot. Terlebih saat ini sudah banyak boneka karekter superhero yang dapat dimainkan anak laki-laki.
Orang tua juga bisa memberikan boneka karakter hewan pada anak laki-laki. Karakter hewan dapat digunakan orang tua untuk mengenalkan aneka satwa pada anak. Selain itu orang tua dapat mendongeng menggunakan media boneka karakter hewan.
Orang tua perlu mengambil tindakan saat anak mulai terobsesi dengan boneka tersebut. "Misalnya anak laki-laki sudah mulai terobsesi ingin mendandani bonekanya maka orangtua harus bertindak. Saya tekankan lagi inilah pentingnya orang tua mendampingi anak di saat bermain. Jadi poin utamanya gimana orangtua menyisihkan waktunya untuk mendampingi anak-anak sehingga ketika anak memperlihatkan ada kecenderungan yang negatif, orang tua bisa memberikan pengarahan kepadanya," tambah psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.
Ajeng menekankan pada orang tua agar punya waktu untuk bermain dengan anak-anaknya. Sebab bermain boneka pada dasarnya punya banyak manfaat. Seperti mengasah imajinasi, hingga meningkatkan kemampuan berbicara. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |