5 Suku di Indonesia yang Tetap Bertahan dan Menolak Modernisasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia memiliki lebih dari 700 suku. Banyak suku asli Indonesia yang berkembang mengikuti zaman. Meski demikian masih ada suku di Indonesia yang memilih bertahan an menolak modernisasi.
Suku apa sajakah itu?
Advertisement
1. Suku Anak Dalam di Jambi
Di Provinsi Jambi ada Suku Anak Dalam. Mereka tinggal nomaden alias berpindah-pindah di dalam hutan. Kehidupan Suku Anak Dalam benar-benar mengandalkan alam sebagai tumpuan hidupnya.
Sayangnya, suku ini terancam punah karena pembangunan industri serta pembukaan lahan di hutan Sumatera.
2. Suku Laut di Riau
Suku Laut tinggal berpindah-pindah dari satu pulau ke pulau lainnya di wilayah Kepulauan Riau. Suku ini dikenal sebagai perompak yang menjaga kemamanan kawasan dagang di Riau.
Konon Suku Laut ini punya peran penting di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Malaka, dan Kesultanan Johor. Sebab Suku Laut kerap mengusir bajak laut dan membantu pedagang di kawasan tersebut.
3. Suku Polahi di Gorontalo
Suku ini hidupr di pedalaman hutan Baliyohuto Gorontalo. Kata Polahi berarti pelarian. Konon suku ini memang warga Gorontalo yang lari ke hutan saat penjajahan Belanda.
Meski telah merdeka, mereka tetap memilih tinggal di hutan. Bahkan hingga kini, Suku Polahi menolak berinteraksi deng orang luar sukunya. Mereka menganggap orang luar adalah penjajah.
4. Suku Kajang di Sulawesi Selatan
Suku Kajang tinggal di pedalaman Bulukumba, Sulawesi Selatan. Mereka bertahan hidup dengan mengandalkan alam yang dilakukan secara tradisional. Jika ada orang luar suku datang berkunjung, maka harus mengikuti kebiasaan Suku kajang. Suku ini juga kerap menggunakan pakaian berwarna hitam. Menurut orang Suku Kajang, warna hitam perlambang persamaan dan kesederhanaan.
5. Suku Kombai di Papua
Suku Kombai salah satu suku di Indonesia yang hidup di pedalaman Papua. Mereka membangun rumah di atas pohn dengan ketinggian diatas 50 meter. Bukan tanpa alasan mereka membangun rumah setinggi 50 meter, tujuannya menghindari dari serangan binatang buas, dan ancaman alam seperti banjir. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rizal Dani |