Gaya Hidup

Tren Cosplay Dianggap Bisa Buat Lupa Budaya Sendiri

Kamis, 17 Desember 2020 - 16:58 | 79.39k
Cosura menjawab berbagai stigma negatif soal cosplay dalam kanal youtube TIMES Podcast. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Cosura menjawab berbagai stigma negatif soal cosplay dalam kanal youtube TIMES Podcast. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYACosura adalah satu dari sekian banyak komunitas cosplay (costum play) yang ada di Indonesia. Cosura sendiri merupakan singkatan dari Cosplay Surabaya.

Dibentuk sejak tahun 2007, Cosura menjadi wadah bagi para pecinta cosplay yang ingin mengisi waktu senggang mereka dengan hal yang bermanfaat.

Advertisement

“Custom play ini berarti mereka bergaya sesuai dengan karakter (tokoh) yang diinginkan, misalnya karakter kartun Jepang atau super hero Amerika dalam DC, Marvel dan lain sebagainya," terang Dany, Humas Cosura, Kamis (17/12/2020).

Dalam komunitas ini, anggota bisa saling bertukar pikiran mengenai tren cosplay dunia, maupun cara membuat kostum dari karakter yang disukai.

Sebelum pandemi Covid-19 merebak, Cosura rutin mengadakan kegiatan perkumpulan setiap minggunya di Taman Bungkul untuk mempererat silaturahmi antar anggota.

Ketua komunitas Cosura, Jerry Septian mengatakan jika komunitasnya sejauh ini memiliki 167 anggota legal. Jumlah tersebut termasuk anggota aktif yang selalu hadir dalam kegiatan, maupun yang berinteraksi melalui dunia maya saja.

Sayangnya, keberadaan cosplay yang semakin menjamur di kalangan anak muda ini tak lantas mendapat respon positif dari masyarakat.

Salah satu yang paling sering dilontarkan adalah cosplay membuat seseorang lupa dengan budaya Indonesia. Ada pula yang beranggapan bahwa cosplay hanyalah sekadar hobi yang menghabiskan waktu dan biaya.

"Padahal mereka tidak tahu bahwa di komunitas seperti Cosura ini, anggota bisa menghasilkan uang lewat kostum yang mereka buat untuk dipesan orang lain. Sebab tidak semua orang punya keahlian membuat kostum," ujarnya.

Cosura menjadi satu di antara beberapa komunitas pembuat kostum anime yang paling banyak dipesan oleh perusahaan dan individu. Dalam berbagai gelaran Cosplay tanah air, Cosura aktif berpartisipasi.

Bahkan setiap tahunnya, mereka selalu mengirimkan perwakilan ke Jakarta untuk bertanding dengan cosplayer dari berbagai daerah di Indonesia, mewakili Jawa Timur, sampai ke tingkat dunia.

Lantas soal stigma bahwa cosplay akan membuat seseorang lupa dengan budaya Indonesia, dijawab tuntas dalam kanal youtube Times Podcast Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES