Gaya Hidup

Ben.Coffee, Tempat Nikmati Kopi di Banyuwangi Ala Dapur Uti

Minggu, 20 Desember 2020 - 23:11 | 117.75k
Ahmad Afandi sedang meracik kopi (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Ahmad Afandi sedang meracik kopi (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Suasana ngopi di tempat yang mewah dan elegan mungkin bagi sebagian kalangan milenial adalah hal yang biasa. Namun ngopi di tempat yang sederhana ala dapur uti (nenek) ini patut dicoba. Ben.Coffee (Bendot Coffee) namanya. Tempat ngopi unik ini berlokasi di Jalan Kenari, Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi.

Berada di sebuah gang kecil, Ben.Coffee menawarkan suasana ngopi di tempat yang tak biasa. Sebab lokasinya berada di sudut belakang dapur rumah. Cocok bagi anda yang ingin mencari suasana tenang dan santai.

Advertisement

Bendot Coffee 2

Berlatar anyaman bambu dan kursi sederhana dengan dinding tanaman hias rambat, menambah suasana Ben.Coffee makin hangat. Seduhan kopi ala dapur uti pun siap untuk disantap.

Owner Ben.Coffee, Ahmad Afandi mengaku jika kedainya baru dirintis sejak dua bulan lalu. Bersama istri tercintanya Mawadah Putri Madurani, pengantin baru ini membuka usaha bersama di rumahnya.

"Kedai sederhana ini berdiri sejak pandemi Covid-19," kata Bendot, sapaan akrab Afandi kepada TIMES Indonesia, Minggu (20/12/2020).

Awal mula kedai ini berdiri karena pekerjaan Afandi sebelumnya sebagai penjahit yang terkena dampak pandemi Covid-19. Sehingga dia memutuskan untuk keluar dan berniat membuka usaha sendiri.

Berbekal kecintaannya terhadap kopi. Afandi akhirnya memberanikan diri membuka tempat tongkrongan yang beda dari biasanya.

Kedai Ben.Coffee buka setiap hari Senin sampai Sabtu mulai pukul 15.00 hingga 23.00 Wib. Sedangkan hari Minggu, libur. Harga kopi yang ditawarkan pun benar-benar merakyat, yakni mulai Rp 5000.

Bendot Coffee 3

"Ada kopi arabica, robusta dan aneka minuman lain yang kami tawarkan," ungkap Afandi.

Meskipun irit di kantong, namun Ben.Coffee tetap mengedepankan kualitas cita rasa kopi dalam setiap seduhannya. Hal itu terbukti dari proses hingga cara penyajiannya yang tak kalah dengan kedai kopi modern lainnya.

"Jadi kita beli green kopi mentah dari petani dan rekanan UMKM lokal sesama pecinta kopi. Lalu kita proses hingga matang dan kemudian diracik sendiri kopinya," ucapnya.

Dalam teknik penyeduhan, Afandi memilih cara manual brew. Itu dilakukan untuk menjaga keaslian rasa kopi yang sesungguhnya.

"Jadi untuk menyajikan kopi yang nikmat perlu memperhitungkan beberapa hal antara lain, metode seduh serta teknik seduhan, rasio kopi, ukuran gilingan dari kopi, kualitas air seduhan, lamanya air bertemu dengan kopi, suhu air, dan juga filter," terangnya.

Afandi menjelaskan, teknik yang digunakan mulai dari drip V60. Teknik manual brewing ini menggunakan alat berupa corong gelas seperti V dengan kemiringan 60 derajat dengan guratan-guratan di dalam corongnya.

Dalam penyajiannya, seorang barista akan menyiapkan cangkir, gelas/keramik V60, filter yang dialaskan pada V60, dan kattle yang berleher panjang. Waktu penyeduhannya sekitar 1 menit 30 detik - 2 menit 15 detik.

Caranya dengan meletakkan V60 di atas cangkir, taruh kopi pada V60 sudah dilapisi filter, terakhir tuang air panas dari kattle dengan gerakan memutar.

"Gerakan memutar ini perlu dilakukan agar rasa kopi teraduk sempurna," tutur Afandi.

Kemudian teknik Vietnam Drip atau kopi tetes Vietnam. Teknik ini membutuhkan waktu cukup lama untuk menunggu kopi turun ke cangkir, tetes demi tetes. Apabila tetesan kopi memenuhi cangkir, silahkan dinikmati.

Lalu teknik tradisional asli dari Indonesia, Tubruk. Di Ben.Coffee, penyajian kopi tubruk dengan cara menuang kopi ke dalam cangkir, lalu diseduh dengan air panas, dan diaduk. Untuk menghasilkan cita rasa yang nikmat, tunggu beberapa saat hingga bubuk kopi mengendap ke bagian bawah.

"Karena di Ben.Coffee kami ingin benar-benar mempertahankan cita rasa kopinya. Ada asam hingga fruity dari setiap cangkir bisa terasa," tandas Afandi.

Tak hanya itu, di Kedai Ben.Coffee ada satu menu yang menjadi ciri khasnya, yakni kopi susu tubruk. Yang unik dari minuman ini adalah cara penyajiannya.

Jika biasanya kopi susu dicampur dalam satu cangkir lalu diaduk, berbeda dengan kopi susu tubruk di Ben.Coffee. Disini punya teknik khusus.

"Kopinya dulu diaduk dengan teknik tubruk. Setelah itu selesai, baru dicampur dengan susu putih. Kemudian baru diaduk bersama lalu dinikmati.

Jadi, sudah berapa cangkir anda menikmati kopi hari ini? Kalau belum yuk ke Ben.Coffee, seduh bersua. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES