
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Mengabdikan diri pada batik tradisional sepertinya sudah menjadi keputusan bulat Isyam Syamsi. Ya, Isyam Syamsi, sang maestro batik asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Dari tangannya, karya demi karya terus bermunculan. Bahkan sampai mengantar batik Banyuwangi, hingga ke kancah Internasional. Terakhir, motif ‘Blue Fire Ijen dan Gajah Oling’ buatannya disandang Puteri Indonesia 2020, Rr Ayu Maulida Putri, dalam ajang Miss Universe 2020 yang puncaknya digeber di Seminole Hard Rock Hotel and Casino, Hollywood, Florida, 16 Mei 2021 lalu. Luar biasa.
Advertisement
Menurut desainer asal Desa Sidodadi, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi ini, batik adalah keagungan. Selalu memunculkan kesan baru. Yang sarat akan pesan dan falsafah.
Batik motif ‘Blue Fire Ijen & Gajah Oling’ karya Isyam Syamsi disandang Puteri Indonesia 2020, Rr Ayu Maulida Putri, dalam ajang Miss Univers 2020 yang puncaknya digeber di Seminole Hard Rock Hotel and Casino, Hollywood, Florida, 16 Mei 2021. (Foto : Isyam Syamsi for TIMES Indonesia)
Isyam, sapaan akrabnya, juga menilai batik adalah maha karya penuh keunikan. Tak seperti karya tulis kebanyakan. Keistimewaan batik justru bukan terletak pada kerumitan gambar. Namun lebih pada proses pengerjaan. Keindahan juga bukan hanya dinilai oleh mata. Namun juga hati sanubari.
“Itulah yang membuat saya sangat mencintai batik. Yang membuat saya terlanjur sayang, dan mendorong diri saya untuk terus berkarya dan berkarya,” ucap Isyam Syamsi kepada TIMES Indonesia, Sabtu (2/10/2021).
Bicara batik, pemilik nama lengkap Ach Isnaini Syamsi SE, sudah berkecimpung sejak 2003 silam. Desain buatannya, sudah diakui para pakar. Baik dalam perlombaan maupun even bergengsi.
Maka jangan heran, jika karya pemilik Gelery Batik Isyam Syamsi Private Collection Business Center Hotel Ketapang Indah, di Jalan Gatot Subroto, Banyuwangi, ini mempunyai pesona tersendiri.
Isyam Syamsi bersama para model. (Foto : Isyam Syamsi for TIMES Indonesia)
Segudang penghargaan juga telah dia dapatkan. Salah satunya penghargaan sebagai Desainer East Java Fashion Harmony II, dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada tahun 2020.
Ketua Bidang V Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyuwangi, ini juga berhasil mengantarkan Rumah Batik Sritanjung menjadi juara umum ajang Banyuwangi Batik Festival (BBF) tahun 2013. Ditahun 2014, dia kembali mengikuti event BBF namun dengan mengusung brand sendiri ‘Isyam Syamsi’. Dan lagi-lagi mampu menyabet podium juara umum. Prestasi yang sama juga dia raih ditahun 2015.
Tahun 2018, dia mulai mengikuti fashion show internasional. Diantaranya dalam ajang Laos Fashion Week. Termasuk memperkenalkan Batik Banyuwangi di Wina, Austria dan Baratislava, Slovakia.
“Dengan karya, saya akan terus mengabdikan diri saya untuk batik,” cetus Isyam Syamsi. “Aku ingin melihat Batik Banyuwangi dan Jawa Timur hidup sampai seribu tahun lagi,” imbuhnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |