Gaya Hidup

Kenali Perbedaan Genre Dalam Drama Bela Diri China

Senin, 01 November 2021 - 15:02 | 1.94m
Drama Cina Word of Honor. (dok. Youku)
Drama Cina Word of Honor. (dok. Youku)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTADrama China cukup populer di kalangan penikmat serial drama. Adanya berbagai genre drama seperti Wuxia, Xianxia dan Xuanhuan membuat drama China cocok menjadi pilihan tontonan di masa pandemi seperti saat ini.

Banyak dari penonton yang mungkin mengira bahwa semua drama China memiliki genre yang sama, namun apabila diamati lebih jauh ada perbedaan di setiap jenisnya.

Advertisement

Drama Wuxia adalah drama yang berfokus pada ilmu bela diri yang didapat melalui meditasi, belajar teknik-teknik pedang, panah, dan lain-lain. Dalam wuxia biasanya Anda dapat menemukan istilah-istilah perang, pangkat militer, hierarki kerajaan (raja, ratu, putra mahkota, selir, dan seterusnya). Cerita dalam drama ini mengeksplorasi antara elemen seni bela diri Cina seperti Kungfu atau Wushu, petualangan dan kehidupan sehari - hari. Contoh drama dengan genre wuxia: Word of Honor, Nirvana in Fire, dan The Winner is Love.

Drama Bela Diri China 2Dilraba Dilmurat dalam drama Eternal Love of Dream berperan menjadi siluman rubah. (FOTO: dok. WeTV)

Selanjutnya Xianxia adalah genre yang berfokus pada kisah tiga alam, alam surga, alam manusia dan alam bawah tanah. Dalam genre ini tokoh protagonis mendapatkan ilmu bela diri dari ilmu tenaga dalam, sihir, jurus dan memiliki obsesi untuk mengembangkan keabadian, hal itu didapatkan dari pengaruh Taoisme. Protagonis tetap menggunakan pedang dan alat lainnya tetapi dengan ilmu sihir mereka dapat menggunakan pedang untuk berkendara, menggerakkan benda-benda dengan mengacungkan tangan atau mengeluarkan benda secara tiba-tiba. 

Berbeda dengan Wuxia, dalam Xianxia, dewa bukan hanya sekedar figur yang dipuja tapi juga menjadi karakter dalam drama. Dewa-dewa alam langit biasanya dipimpin oleh seorang kaisar, dan setiap dewa memiliki tugas masing-masing. Manusia biasa dengan ilmu sihir yang hebat dapat diangkat ke surga untuk menjadi dewa, dan sebaliknya dewa yang tidak kompeten dapat diturunkan ke alam manusia. Cerita dalam genre ini banyak mengandung unsur agama, budaya, sihir dan kepercayaan tradisional Cina.

Protagonis dalam drama Xianxia tidak selalu dewa, iblis atau siluman lain dapat menjadi protagonis. Siluman biasanya memiliki tanda berwarna merah di dahinya. Tidak hanya menceritakan para dewa, terkadang mereka akan berfokus pada iblis, pendekar abadi (pendekar yang sudah berlatih dan usianya mencapai ratusan tahun), kisah cinta dewa dan iblis, reinkarnasi, dll. Contoh drama dengan genre xianxia: Ashes of Love, Eternal Love of Dream, Ancient Love Poetry, dan Immortality. 

Yang terakhir Xuanhuan, genre ini merupakan genre perpaduan antara Wuxia dan Xianxia. Xuanhuan masih memiliki unsur bela diri tetapi terkadang bercampur dengan unsur mitologi barat atau unsur eksternal lainnya. Protagonis dalam drama dapat mendapatkan ilmu bela diri melalui latihan bela diri seperti dalam drama wuxia. Tetapi mereka mendapat bantuan dari benda-benda ajaib yang bukan berasal dari alam manusia, mereka menggunakan energi-energi asing seperti meteor. 

Meskipun mengandung unsur Xianxia, Xuanhuan tidak memiliki unsur taoisme. Cerita drama Xuanhuan biasanya berhubungan dengan cerita fantasi dengan unsur ilmu hitam, atau teka-teki yang misterius. Contoh drama dengan genre xuanhuan: The Untamed, Legend of Awakening, Douluo Continent.

Adanya berbagai macam genre dalam drama China yang masing - masing genre memiliki ciri khas nya sendiri tentu menjadi daya tarik bagi penikmat serial drama. (*)

 

Pewarta: Daffa Fausta Fidela

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES